Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Ketika Suara Alam Berlaga

27 November 2024   05:06 Diperbarui: 27 November 2024   08:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Suara Alam Berlaga

Saya pernah bermalam di tepi hutan kecil beberapa kali, sendiri.

Suasananya sungguh tak terlupa. Gaduh luar biasa. Terutama

saat pagi dan petang. Suara aneka burung, monyet, hirangan,

dengus babi, anjing, dan kucing hutan. Ada juga rombongan

berang-berang yang ribut menguik-nguik bila malam mulai

larut. Bunyi burung pelatuk yang nyaring tinggi menembus

kegelapan. Bunyi tangir yang nyaring bak peluit. Bunyi gelang-gelang

alias kaki seribu yang menyerupai suara jangkrik. Ada bunyi elang

tambunau yang menguik sedih pada tajuk pohon yang tinggi.

Saat pagi dan petang seluruh penghuni hutan seakan berlaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun