Karena keterbatasanya, tentu saja linguistik forensik tidak boleh digunakan sendirian. Harus ada analisis lain yang menjadi investigasi utama, misalnya analisis tes DNA, visum kedokteran, ataupun rekaman CCTV tergantung kasusnya. Ibaratnya, analisis linguistik hanyalah satu dari sekian banyak alat dalam kotak peralatan. Alat-alat tersebut perlu digunakan bersamaan untuk mengkonstruksi gambaran utuh dari kasus yang terjadi.
Ada Nggak Kasus di Indonesia yang Selesai Berkat Linguistik Forensik?
Kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahya Purnama, mungkin merupakan salah satu kasus hukum paling terkenal di Indonesia. Kasus tersebut berkutat pada bukti bahasa yang dianggap melecehkan agama. Di sini, linguistik forensik berperan menganalisis makna sesungguhnya di balik ujaran tersebut. Walaupun ditengarai adanya pengaruh perpolitikan, analisis linguistik yang dilakukan memperlihatkan kecenderungan adanya niatan yang melecehkan dalam bahasa yang digunakan
Kasus besar lain yang memanfaatkan linguistik forensik misalnya kasus suap BLBI. Dalam proses peradilannya, didatangkan ahli linguistik forensik untuk menganalisis rekaman percakapan antara tersangka Artalyta Suryani dengan orang lain yang diduga sebagai seorang jaksa berpengaruh. Karakteristik suara (fonetik dan fonologi) dalam rekaman tersebut membenarkan bahwa orang tersebut adalah Jaksa Urip Tri Gunawan
Walaupun banyak kasus yang menerima manfaat ilmu ini, masih sedikit pakar linguistik forensik di Indonesia. Kebanyakan ahli linguistik forensik merupakan linguis yang bernaung sebagai dosen ilmu bahasa di berbagai kampus besar di Indonesia. Misalnya, di Universitas Indonesia ada Dr. Frans Asisi Datang yang memiliki kepakaran dalam bidang ini. Di Universitas Gajah Mada, ada  Dr. Sailal Arimi dengan keilmuan tersebut. Kemudian, ada juga Dr. Andika Dutha Bachari dari Universitas Pendidikan Indonesia yang berkeahlian linguistik forensik.
Nah, Linguistik Forensik Itu Menarik, 'kan?
Dengan menerapkan ilmu bahasa dalam bidang hukum, ternyata dapat dihasilkan analisis mengenai makna dan niatan tersembunyi dibalik penggunaan bahasa. Mulai dari bahasa tulis sampai bahasa lisan, analisis linguistik dapat membantu penyelesaian kasus hukum yang berkutat pada bukti bahasa. Keren kan?
Lalu, walaupun memiliki berbagai keterbatasan, linguistik forensik merupakan salah satu alat investigasi hukum yang  seringkali dibutuhkan. Karenanya, riset mengenai linguistik forensik terus dilakukan untuk menghasilkan metode dan teori yang dapat digunakan dalam investigasi dengan lebih akurat.
Jika berminat dengan linguistik forensik, banyak sumber bacaan ringan yang dapat menjawab rasa penasaran mengenai topik menarik ini. Mulai dari tulisan sains populer yang ringan, sampai jurnal ilmiah yang berbobot, beragam sumber bacaan dapat dengan mudah diakses di internet. Gimana? Yuk, mulai membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H