Mohon tunggu...
Abdurrahman Syahid
Abdurrahman Syahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Linguistik di Universitas Indonesia

Memiliki minat terhadap isu-isu kebahasaan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Linguistik Forensik, Apa Tuh?

6 Mei 2023   15:25 Diperbarui: 8 Mei 2023   17:26 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar istilah "linguistik forensik"? Walaupun belum dikenal luas, disiplin ilmu ini dapat bermanfaat lho dalam investigasi kasus hukum. Ingin kenal linguistik forensik lebih jauh? Ayo baca artikel ini sampai habis!

Gimana tuh Definisi, Fokus, dan Tujuannya?

Dapat dibilang, linguistik forensik itu adalah penerapan teori dan prinsip ilmu bahasa (linguistik) ke dalam ranah ilmu hukum (forensik). Pendekatan ini umumnya berfokus pada analisis bahasa yang digunakan dalam tindak kriminal. Objek yang ditelaah bisa berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Selain itu, linguistik forensik juga dapat digunakan untuk mengkaji bahasa yang dipakai dalam produk hukum, baik yang dibuat negara ataupun pihak swasta. Tujuannya, analisis yang dilakukan dapat menjadi alat bantu pengadilan untuk memecahkan kasus kriminal dan sengketa hukum.

Seperti Apa sih Penerapannya dalam Bidang Hukum?

Salah satu penerapan utama linguistik forensik yaitu analisis bukti bahasa dalam bentuk tertulis. Kasus seperti tulisan fitnah, pencemaran nama baik, ataupun permintaan tebusan sering kali memerlukan ahli bahasa dalam penyelesaiannya. Dengan melihat pilihan kata, struktur kalimat, tata bahasa, maupun unsur linguistik lainnya yang ada dalam bukti tertulis, seorang ahli bahasa dapat memberikan keterangan mengenai karakteristik yang kemungkinan dimiliki penulisnya. Misalnya, latar belakang budaya, tingkat pendidikan, bahkan keadaan emosinya ketika menulis teks tersebut. Berbagai ciri tersebut dapat dipertimbangkan dalam proses peradilan untuk menentukan identitas penulis maupun niatan dibalik tulisan yang dibuat.

Kemudian, bukti lisan seperti rekaman pembicaraan ataupun panggilan telepon juga dapat dianalisis melalui pendekatan linguistik forensik.  Seperti pada tulisan, ujaran bahasa juga dapat membantu menyingkapkan identitas dan intensi penutur. Apalagi, berbeda dengan tulisan, bahasa lisan juga mengandung unsur bahasa seperti intonasi dan warna suara yang sangat khas pada setiap orang. Ini dapat bermanfaat dalam memecahkan kasus seperti penipuan atau pemerasan secara lisan. Temuan ini sangat berkontribusi terhadap penyelesaian kasus korupsi tersebut.

Selain analisis bukti bahasa dalam kriminalitas, linguistik forensik juga umum diterapkan dalam membaca produk hukum yang ambigu. Tidak sedikit undang-undang, perjanjian, maupun kontrak, disusun dengan bahasa yang kurang baik. Di sini, ahli bahasa forensik berperan memberikan pandangannya mengenai tafsir ayat hukum yang dipermasalahkan dalam sebuah sengketa hukum.

Terus, Sejauh Mana Linguistik Forensik Bisa Membantu?

Walaupun bisa sangat bermanfaat dalam penyelesaian kasus hukum, linguistik forensik juga punya beberapa keterbatasan. Contohnya, dengan metode dan teori seobjektif apapun, subjektivitas ahli bahasa dapat mewarnai analisis linguistiknya. Makanya, walaupun memakai data yang sama, ahli bahasa yang berbeda mungkin memberikan interprestasi yang berbeda pula. Selain itu, karena berbagai variabelnya, sulit ditarik kesimpulan yang defenitif mengenai alasan dan intensi penggunaan bahasa seseorang.

Batasan lainnya ya tidak semua informasi mengenai pihak yang terkait dengan bukti bahasa dapat diungkapkan melalui penerapan ilmu ini. Analisis yang kuat memang dapat memberikan pandangan ahli yang bernilai dalam proses peradilan. Namun, sangat sulit untuk mengungkapkan pikiran dan niatan sesorang dengan akurasi seratus persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun