Mohon tunggu...
Sosiologi Perspektif
Sosiologi Perspektif Mohon Tunggu... Guru - wadah untuk bekarya

Berkaryalah selagi masih berpikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Film Soekarno: Indonesia Merdeka

16 Agustus 2021   20:30 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:45 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Film soekarno, disana digambarkan bagaimana kenyataan kehidupanmasyarakat Indonesia di zaman kolonial Belanda, Jepang, dan pasca kemerdekaan. Kehidupan pada zaman kolonialisme bukan merupakan hal yang mudah bagi
masyarakat Indonesia. 

Bangsa Indonesia diperlakukan seperti pesuruh di tanahnya sendiri dan dengan bayaran kecil. Hal ini merupakan hal yang biasa di zaman kolonialisme. Dimana keluarga Belanda yang tinggal di Indonesia menjadi Raja dan bisa mendapat pekerjaan-pekerjaan yang tinggi, sedangkan masyarakat Indonesia hanya bisa menjadi pedagang dan pekerja paksa dengan bayaran kecil. 

Dalam perdagangan masyarakat Indonesia saat itu, lebih parahnya mereka dimonopoli oleh pihak Belanda sehingga para pedagang masyarakat Indonesia saat itu hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil. Kita dapat melihat bagaimana
kehidupan rakyat Indonesia yang sengsara dari film tersebut dan kelas sosial didasarkan pada warna kulit di zaman kolonial. 

Walaupun ada orang pribumi yang bisa sekolah tinggi pastinya hanya orang kaya. Sehingga pendidikan masyarakat
Indonesia bisa dibilang sangat rendah secara keseluruhan.

Film yang berjudul Soekarno ini mengambil latar belakang Soekarno sejak masa mudanya hingga perjuangan beliau. Pada masa kecil, Soekarno sempat menjalin "cinta monyet" dengan seorang gadis kecil dari Belanda bernama Mien Hessel. Akan tetapi, ayah Mien tidak menyetujui hubungan mereka. 

Sebab ayah Mien menganggap bahwa Mien dan Soekarno tidak sederajat. karena Soekarno hanyalah orang pribumi Indonesia, dan bukan kulit putih. Sehingga hubungan mereka pun tidak disetujui oleh orangtua dari perempuan tersebut. Sehingga bisa
dilihat ada perbedaan kelas di masyarakat Indonesia. Dimana kaum kulit putih khususnya bangsa Belanda dipandang lebih tinggi.

Dari kenyataan di masyarakat pada pra-kemerdekaan Indonesia tentunya banyak perubahan sosial yang dialami sejak kala itu. Baik secara moral maupun struktur sosial dan pemerintahan. Perubahan Indonesia di dalam masyarakat terbagi menjadi 3 bagian. 

Kehidupan masyarakat indonesia pra-kemerdekaan zaman Belanda, kehidupan masyarakat indonesia pra-kemerdekaan zaman Jepang, dan kehidupan masyarakat Indonesia pasca kemerdekaan

Sumber : asset-a.grid.id
Sumber : asset-a.grid.id
Di saat rumah tangga Soekarno diguncang masalah, persoalan politik semakin memanas. Pasukan Belanda yang berada di Bengkulu sempat akan memindahkan Soekarno ke Jawa untuk diasingkan ke Australia. Akan tetapi rencana tersebut gagal, sebab Jepang telah dahulu mendarat di Indonesia. 

Beberapa petinggi tentara Belanda dieksekusi oleh tentara Jepang. Pada masa penjajahan Jepang, mereka membuat rakyat Indonesia hidup secara tak manusiawi. Romusha (kerja paksa). Pembantaian massal oleh Jepang. Menjadikan perempuan sebagai
budak seks. 

Membangun penjara yang tidak manusiawi. Menyiksa dan membiarkan
tahanan mati kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun