Â
Pada tanggal 18 Juli 2024, kelompok KKN UIN Walisongo Semarang Posko 75 Desa Ngampel Kulon mengadakan kunjungan ke salah satu UMKM, yaitu kripik tempe yang diproduksi oleh Ibu Rikanah di Desa Ngampel Kulon, tepatnya di Dukuh Sari.
 Selama kunjungan, kami berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan kripik tempe. Proses ini dimulai dengan memotong tempe menjadi irisan tipis. Setelah itu, tempe yang telah dipotong diberi tepung dan bumbu sebelum digoreng hingga renyah. Tahap terakhir adalah proses pengemasan, di mana kripik tempe dikemas dengan rapi untuk siap dijual.Â
Kripik tempe Ibu Rikanah dijual dengan harga mulai dari Rp 1.000 per bungkus. Setiap hari, UMKM ini menghabiskan sekitar 50 balok tempe mentah, di mana setiap balok dapat menghasilkan sekitar 5 bungkus kripik tempe. Kripik tempe ini memiliki daya tahan sekitar 2 minggu, sehingga cocok untuk dijadikan camilan sehari-hari.
 Kunjungan ini memberikan kami wawasan baru tentang proses produksi kripik tempe dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM seperti milik Ibu Rikanah. Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pengembangan UMKM di Desa Ngampel Kulon.Â
Semoga UMKM kripik tempe Ibu Rikanah terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya di desa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H