Senin, 20 Mei 2024 di Conference Room Fishum, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga melaksanakan "Stadium Generale Program Studi Ilmu Komunikasi" pada pukul 08.00 sampai dengan 14.00. Stadium Generale ini mengangkat tema tentang "Media, Islam, dan Budaya Popular". Acara ini berjudul "Transformasi Komunikasi dan Pergeseran Otoritas".
Pada Stadium Generale mengundang narasumber yang berasal dari Western Kentucky Universitas, narasumber tersebut bernama Dr. Sophia Arjana. Tidak hanya satu narasumber, terdapat Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si sebagai narasumber yang merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Stadium Generale ini dimoderatori oleh Fahrurrazi, S.Hum., M.A yang merupakan Cilacs UII dan Anindya Septiana Arfiani, M.Sos yang merupakan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Stadium General ini juga dihadiri oleh Dr.Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Rama Kertamukti, S.Sos., MSn. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.
Susunan Stadium Generale ini berawal dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an, kata sambutan oleh Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga  yaitu Yanti Dwi Astuti, S.Sos.I, M.A. Kemudian kata sambutan yang disampaikan oleh Dr. Rama Kertamukti, S.Sos., MSn dan Dr.Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. yang membuka acara Stadium Generale ini selaku Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini juga di Master of Ceremony (MC) oleh Cut Kharisa Maharani dan Silvy Aprilia selaku mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Pada acara ini diberikan waktu 45 menit untuk memberikan materi dan 20 menit untuk sesi tanya jawab. Dr. Sophia Arjana selaku narasumber yang berasal dari luar negeri, menyampaikan materinya tentang bagaimana islam di negara barat. Dikarenakan tema dalam acara ini adalah Media, Islam, dan Budaya Popular. Shopia mengambil contoh media kartun terkhususnya komik yang mengangkat nuansa Islam.
Shopia mengatakan bahwa "Biasanya dalam komik itu, pemerannya laki-laki semua ya, Ternyata ada muslim woman atau superhero/pemeran yang islam dalam komik luar negeri. Contohnya seperti Ms. Marvel, pada komik Ms. Marvel ini menampilkan seorang wanita superhero yang muslim. Di budaya barat, ketika kita berbicara tentang wanita dan laki-laki, mungkin sedikit berat pembahasan ini, tetapi disana terdapat kasus-kasus wanita ditindas, seperti yang disampaikan oleh Pak Sodik, kita sebagai perempuan jangan mau ditindas oleh laki-laki karena pada hakikatnya kita semua human (manusia).
"Sehingga, kesimpulannya adalah ada komik  yang menunjukkan tentang bahwa perempuan itu memiliki peran penting, bahwa perempuan itu seperti superhero, bahwa perempuan itu tidak lemah, bahwa perempuan itu juga sama seperti laki-laki" Tambah Shopia dalam acara Stadium Generale.