Mohon tunggu...
Abdurrahman Harits
Abdurrahman Harits Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science student - Muhammadiyah University of Surakarta

Menulis, Foto, Berkelana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dalam Dingin Kami Bertemu, Selarik Perjalanan Singkat Malam Itu

27 Juli 2024   11:02 Diperbarui: 27 Juli 2024   11:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Dingin, terpaan angin menghujan badan kami di sini, melepas penat setelah bergelut dengan soal-soal akhir semester. Rencana kami menikmati malam di tepian pantai akhirnya terealisasikan dengan beberapa cerita yang mengisi pertemuan kami, tengtengcrit kata kawanku, tenguk-tenguk crito yang artinya duduk-duduk sambil bercerita jika dibahasa indonesiakan. Sekilas hilang pikiran yang membebani otak kecil ini, bersenang bersama teman nampaknya sebuah rencana yang ciamik hahaha.

Malam yang dingin dengan canda dan tawa yang bercampur padu, tiba-tiba terputar Secukupnya Hindia "kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang" mengapa diriku tersontak merekahkan senyum remehku, 

Apakah ini yang sedang kurasakan? 

Diriku pun bingung dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Rasanya bercampur aduk dan tak terarah, 

Sebenarnya aku ini kenapa?

Mengapa diriku menjadi seperti ini? 

Memang terkadang kita terlalu melebih-lebihkan apa yang sedang kita rasakan, namun malam ini, dengan mie goreng dan nugget yang sedikit mengisi kekosongan di perutku mampu membawa sedikit keceriaan diriku bersama kawan-kawan, walaupun tanpa adanya sendok kami memanfaatkan ranting sebagai sumpit, berguna sekali alam ini, nampaknya diriku kurang mendekat padanya. "walau pasti berlalu, biarkan saja kita kesana, selagi masih bisa bersama" terdengar alunan lagu Hindia yang tiba-tiba terputar, senang rasanya melihat senyum-senyum merekah dari kawan-kawan ku ini, "ada masanya kita, mencuri ruang dan waktu, walau pasti berlalu biarkan saja kita ke sana selama lamanya, selagi masih bisa bersama,bersama"

Ku kira lirik dari hindia ini cukup untuk menutup kisah malam hari ini. sebenarnya ingin ku tambahkan beberapa kalimat lagi, namun tak tau mengapa aku kehabisan kata-kata untuk merangkainya. Mungkin kusambung di akhir malamku nanti, yaa kalau sempat. Ternyata perkiraanku kurang benar, aku menaruh My love mine all mine menjadi penutup dinginnya malam ini, mungkin nanti akan kurapikan sedikit cerita kali ini. Cukup sekian kita lerenin dulu kalau kata kawanku.

Sebenarnya aku juga tak tau urgensi apa yang mengharuskan diriku menaruh kisah ini di sini. Hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun