Travelling merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengunjungi tempat wisata. Biasanya orang-orang melakukan travelling untuk melepaskan penat ataupun stres kerja. Saat travelling kita biasanya perlu membawa sabun cuci untuk keperluan tertentu seperti untuk mencuci pembalut. Namun, sabun cuci cair dan bubuk  susah untuk dibawa dan seringkali tertumpah.
Berkaca dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan inovasi produk detergen dalam bentuk kertas dengan nama Papergreen. Papergreen merupakan detergen kertas yang dirancang untuk memudahkan pencucian pembalut saat travelling.
Salah satu anggota tim, Laela Anggraeni mengatakan terciptanya Papergreen bermula dari kesulitan yang dialami diri sendiri dan teman-temannya dalam mencuci pembalut ketika  berwisata. Selain itu, dia juga melihat bahaya limbah detergen yang dapat merusak lingkungan.
Hampir semua detergen di pasaran mengandung surfaktan SLS (Sodium lauryl sulfate). Padahal surfaktan jenis tersebut dapat merusak lingkungan dan mengganggu organisme karena bersifat susah larut (non-biodegradable). Selain itu, SLS juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
"Urgensi inilah yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi baru produk detergen yang tidak hanya portabel, namun juga aman bagi lingkungan (biodegradable)."
Papergreen merupakan detergent kertas biodegradable yang terbuat dari saponin daun waru. Selain itu, Papergreen juga dilengkapi dengan MES (Metil Ester Sulfonat) sebagai pengganti SLS dan Na2SO4 sebagai zat pemercepat pengangkatan lemak yang larut dalam air.
Kombinasi bahan-bahan tersebut membuat Papergreen lebih aman bagi lingkungan dibandingkan produk detergen lain dipasaran. Selain itu, Papergreen diberi aroma dari ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk sehingga memiliki aroma yang segar dan mampu meningkatkan nilai dari limbah kulit jeruk.
