KKN Back to Village 3 - Literasi Digital Desa: Inovasi Pendukung Media Pembelajaran

 

Jember, 7 September 2021 - Pandemi COVID-19 mengubah proses pembelajaran yang menjadi berbasis daring. Kompetensi literasi digital memiliki hubungan erat dengan pelaksanaan pembelajaran daring, sehingga perlu dilakukan penelitian dan inovasi terkait  tingkat literasi digital pada peserta pembelajaran daring. Teknologi dan media pembelajaran adalah salah satu penunjang yang memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam proses pembelajaran.

Sesuai dengan tema KKN Back to Village 3 ini, penulis sebagai mahasiswa UNEJ melakukan survey kepada masyarakat sasaran di Jl. Kenanga Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul yang utamanya adalah pada para orangtua yang mayoritas bekerja sebagai wirausaha dan memiliki anak yang sedang berada di bangku sekolah tingkkat SMP. 

Para orang tua tersebut merasa pembelajaran daring belum memberikan kualitas pendidikan secara maksimal walaupun anak mereka telah dibekali gadget masing masing . Hal ini disebabkan tidak semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya, faktor koneksi jaringan, keterbatasan kuota, kemampuan tiap anak yang berbeda beda, dan yang sering terjadi adalah gadget tersebut digunakan untuk bermain game daripada untuk belajar. Atas dasar permasalahan tersebut, penulis berinisiatif untuk menyusun canvas program dan roadmap kegiatan KKN Back to Village III ini dengan tema Literasi Digital berbasis android untuk Media Belajar Bahasa Inggris.

(Roadmap program KKN)/Dokpri

Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk sejumlah anak di jalan kenanga Desa Tanggul8 Kulon yang diadakan 3 kali pertemuan setiap minggunya yang dimulai tanggal 18 Agustus - 8 September 2021 di Balai Dusun Desa Tanggul Kulon atau di salah 1 rumah peserta didik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Fokusnya adalah pelatihan menggunakan aplikasi android  Duolinggo dan video animasi untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris. 

Proses belajar mengajar menggunakan 3 tahap yaitu presentasi, praktik, dan produksi.  Pelatihan ini bermanfaat bagi peserta secara khusus untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis serta terjemahan, dan para peserta dapat mengembangkan bahasa Inggris mereka terutama ketika menyelesaikan tugas sekolah.

Dokumentasi pra - kegiatan :

(Peserta didik melakukan salah 1 protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan sebelum memasuki tempat belajar)|Dokpri

Sebelum melakukan kegiatan, peserta didik diharuskan mencuci tangan sebagai salah 1 protokol kesehatan 5M. Kemudian pada dilanjutkan dengan penggunaan video animasi sebagai media belajar bahasa Inggris. Kegiatan pada minggu 1 ini adalah memberikan bimbingan belajar bahasa Inggris menggunakan video animasi.

(Minggu 1)|Dokpri

Kemudian pada minggu ke 2, penulis memberikan pemaparan terkait aplikasi Duolinggo yang bisa digunakan di hp android milik peserta didik tingkat SMP sebagai media penilaian materi yang diberikan juga sebagai sarana belajar sepulang mengikuti program ini. Program ini kemudian dilanjutkan di minggu 3 dan 4 yang dilaksanakan 20 menit sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Kemudian pada minggu ke 2, peserta didik bertambah 3 orang anak tingkat SD dan pada minggu ke 4 bertambah 7 anak tingkat SD, sehingga total peserta didik adalah 7 anak SMP dan 10 anak SD.