Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hayah fi hayatih

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Paulo Friere (1970): Kesadaran Naif

21 Januari 2025   17:23 Diperbarui: 21 Januari 2025   17:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kesadaran merupakan hal fundamental bagi manusia bahkan masyarakat dalam memandang, bertindak, berperilaku, dan sejenisnya dalam menjalani kehidupan sosialnya. Kesadaran melatarbelakangi dari adanya perbedaan dalam kelompok masyarakat hari ini.

Sekiranya kesadaran yang mendominasi masyarakat kita hari ini, bisa dikategorikan melalui penggolongan kesadaran oleh Paulo Freire (1970). Dalam Gagasannya tentang paradigma reformasi ke transformasi, yang pada dasarnya mengacu pada landasan bahwa pendidikan adalah "Proses memanusiakan manusia kembali". Bahwa pendidikan merupakan bagian dari sistem masyarakat. Dengan berangkat dari pengamatannya, pendidikan justru dapat melanggengkan dari adanya sistem kehidupan sosial yang sedang mengalami proses "Dehumanisasi" (Penghilangan martabat manusia).

Freire menjelaskan pada tiga golongan kesadaran masyarakat melalui analisisnya. Yang salah satunya tentang "Kesadaran Naif". Dalam kesadaran itu masyarakat mengira bahkan meyakini bahwa, mengapa masyarakat miskin disebabkan oleh masyarakat itu sendiri, yakni karena mereka malas, tidak memiliki jiwa kewiraswastaan, atau tidak memiliki budaya pembangunan. Karena dalam kesadaran ini masalah etika, dan kreativitas dianggap sebagai penentu dalam perubahan sosial.

Dengan menyoroti pada bagian ini, sekiranya aku mendapatkan satu alasan, mengapa pada pesatnya informasi dan pembangunan, masyarakat, bahkan tingkat akar rumput masih dominan akan kesadaran yang semacam ini, bahwa struktur dan sistem yang ada sudah baik dan benar. Yang kemudian seolah-olah ditugaskan kepada para ahli sosial untuk bagaimana mengarahkan dan mengadaptasikan masyarakat pada sistem yang sudah benar tersebut.

Lantas, bagaimana kita mengidentifikasi lalu menyikapi kesadaran masyarakat hari ini? Dengan melalui adanya "Kesadaran kritis". Bahwa struktur dan sistem tersebut yang menjadi masalah dalam masyarakat. Dengan melalukan pendekatan secara kritis. Struktur dan sistem sosial, politik, ekonomi dan budaya memiliki keterkaitannya dengan akibat yang terjadi pada keadaan masyarakat. Tugas dari ahli sosial sekiranya wajib mengemban kesadaran ini, agar tidak tersandera oleh kemapanan dari sistem tersebut. Tugas dari adanya teori sosial yang di pelajari sebenarnya harus menciptakan ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam suatu proses dialog. Perlu kita sadari memang, bahwa Kita terlena karena diserang kedalam tiap dimensi diri kita, dengan kelemahan manusia, dengan kekurangan kita. Makanya sadarpun sangat sulit sekali ada, bahkan muncul dalam diri kita. Sehingga perlu mendalami diri kita sebaik mungkin atas sikap dan respon kita pada realitas sosial yang terjadi hari demi hari. Dengan menolak dan tidak mengafirmasi diri kita pada hal yang kita jalani dan yakini sebagai suatu ketetapan. Yang kemudian menafikan segala bentuk kemungkinan dan keilmuan yang ada. Kesadaran ini kemudian, belakangan menjadi satu kajian atau pembahasan bagi para pengamat sosial dan pekerja sosial yang disebutnya sebagai upaya gerakan kesadaran transformatif dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun