Mohon tunggu...
Abdu Rozaqi
Abdu Rozaqi Mohon Tunggu... - -

Stay Foolish, Stay Hungry

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akhir Dunia Ini Didesain oleh Tuhan, Bukan oleh Kaum Illuminati

11 November 2015   17:33 Diperbarui: 11 November 2015   18:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar teori konspirasi? Ya, yakni teori persengkongkolan jahat yang ada dalam setiap peristiwa atau insiden di muka bumi ini. Teori konspirasi tercipta dari suatu pemikiran skeptis, yang menganalisa suatu kejadian dan menganggap bahwa dibelakang kejadian itu ada kekuatan atau agenda jahat terselubung.

Sebelum membahas lebih jauh, saya sendiri pernah menjadi seorang yang percaya terhadap segala bentuk teori konspirasi. Bahkan saya membeli buku tebal karangan Henry Makow Ph.D, yang juga merupakan seorang penulis Cruel Hoax: Anti Feminisme dan ahli teori konspirasi. Buku karangan Makow itu berjudul (dalam bahasa Indonesia); Illuminati - Dunia dalam genggaman perkumpulan setan. Sedangkan judul asli bahasa inggrisnya berjudul; The cult that hijack the world.  Sebenarnya sah-sah saja banyak penulis dunia- terutama penulis Barat dan Amerika, yang berkecimpung dalam dunia kepenulisan buku-buku konspirasi, dalam sistem untuk mendapatkan pemasukan dari menulis, itu sah-sah saja. Yang berbahaya adalah, ketika kita selama hidup percaya 100% dengan teori-teori konspirasi, maka otak kita tidak lagi murni, hanya diisi oleh serangkaian skeptisme dan pesimisme mengenai suatu agenda jahat tertentu. Lambat laun otak kita tidak akan menerima baik pendapat mainstream orang lain ataupun menerima nasehat kerabat dekat, karena orang tersebut akan selalu mengejar hal-hal berbau teori konspirasi, bahkan walaupun sesuatu itu ada di ujung daratan Cina. Demi mengejar teori konspirasi yang belum tentu benar itu, bahkan walaupun benar sekalipun, seseorang (biasanya para penulis Barat) akan rela mengabdikan dirinya dan biasanya menganggap dirinya benar. Banyak juga dari para penulis buku konspirasi Barat terjebak dalam skema hukum atau tertangkap polisi gara-gara aduan dari pihak-pihak yang berkeberatan atas materi di dalam buku yang ditulisnya. Para penulis konspirasi ini sudah mondar-mandir masuk ke pengadilan dan bahkan beberapa dari mereka mendekam dalam jeruji besi. 

Sebelum masuk lebih jauh, seberapapun benarnya teori konspirasi, jangan memburu materi tersebut. Ibaratnya zodiak, seberapapun benarnya ramalan (ramalan bintang) jangan mempercayainya. Mengapa? karena kedua hal itu perlahan akan merusak inti pemikiran seseorang. Mungkin percaya dengan teori konspirasi, atau percaya terhadap dukun ketimbang terhadap Tuhan, atau percaya 100% terhadap zodiak atau horoskop, perlahan-lahan jelas akan menggerus alur pemikiran positif dan menggantikannya dengan suatu hal baru yang kita percaya. Itu juga termasuk usaha setan untuk menjerumuskan manusia, mendekatkan manusia dengan kesyirikan dan menjauhkan manusia dari percaya terhadap Al-Qur'an itu sendiri. 

Yang jelas, akhir dunia ini didesain oleh Tuhan. Bukan oleh kaum-kaum penyembah setan, kaum dajjal, atau sekte-sekte sesat lainnya. Memang sebenarnya Dajjal sendiri sudah bekerjasama dengan sekte-sekte sesat tersebut, dalam rangka menjadikan manusia menjadi pengikut atau pasukan Dajjal di akhir zaman nanti. Untuk itulah mengapa sekte-sekte New World Order menegaskan bahwa mereka sedang mendominasi dunia. Entah seberapun kuatnya mereka mencengkram dunia, sebagai muslim kita memiliki kekuatan keimanan yang tidak dimiliki penganut agama lain. Penganut agama lain memiliki keimanan, jelas, serta memiliki kebaikan, tetapi tidak memiliki kebenaran didalam keimanan tersebut. 

Intinya menjadi muslim kita berarti tahu rancangan Tuhan, tahu apa tujuan hidup di dunia, tahu mengapa dunia diciptakan dan kemana nantinya dunia akan diarahkan. Menjadi muslim juga berarti tahu sekelumit mengenai hal-hal gaib, kematian, akhirat, siksa kubur, neraka, surga, malaikat, dan lain-lain yang jelas tidak ada dalam konsep agama lain. 

Menjadi muslim juga kita ibaratnya dua langkah lebih maju daripada mereka yang hanya mengejar teori konspirasi semata dan tidak tahu bahwa sebenarnya teori konspirasi itulah yang menjerumuskan para penulisnya, bukannya malah menjerumuskan warga dunia. 

Pada akhirnya kita juga harus percaya bahwa kematian JFK adalah takdir, walaupun sebenarnya dilakukan oleh CIA (lihat pengakuan terbaru dalam berita). Kita harus percaya juga bahwa Tsunami Aceh adalah takdir Tuhan dan bahwa Tuhan memberikan pelajaran berharga bagi kita semua, walaupun pada faktanya Amerika mengujicoba senjata pencipta gempa bumi menggunakan konsep termo-nuclear yang sebenarnya membentuk gelombang tsunami yang menghancurkan 10 negara. Atau kita percaya saja bahwa Imam Samudera, Ali Imron, Umar Patek, Amrozi, yang merupakan pelaku Bom Bali, namun sebenarnya CIA menggunakan insiden bom Bali sebagai kebijakan Shadow Government AS yang pada akhirnya memaksa Indonesia meneken kesepakatan UU Anti-teror.

Lho, Tujuannya apa? Melatih dan membentuk tim anti-teror khusus Densus 88 agar membuat mata dunia menjadi was-was agar mengubah persepsi publik bahwa tidak ada tempat yang aman bagi terorisme di muka bumi ini, tak kecuali di Indonesia. CIA juga memasok bahan peledak perangkat micro-nuklir SADM (Special Atomic Demolition Munition) yang merupakan terobosan baru perangkat nuklir kecil berdaya ledak besar.
Boleh percaya atau tidak. Yang jelas percaya saja bahwa pada akhirnya desain dunia ini dibentuk oleh Tuhan. Walaupun ada shadow government dan sekte-sekte Dajjal yang berkeliaran mencari mangsa, menciptakan ISIS, Al-Qaeda, Boko Haram, membuat kehancuran, menyebarkan fitnah (melalui media mainstream Barat), dan menciptakan perang dimana-mana. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun