Pada Mei lalu, masyarakat di Kp. Panalakan Ds. Pasir Ampo Kec. Kresek Kab. Tangerang, Banten terendam banjir yang diakibatkan luapan dari sungai Cidurian. Hal ini mengakibatkan jalanan penghubung antara Kp. Panalakan dan Kp. Bojong terendam air sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melewati jalan.
Menurut keterangan warga sekitar banjir ini disebabkan oleh hujan yang tak kunjung berhenti sejak beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan sungai tak mampu membendung air yang menyebabkan luapan hingga hampir sebulan lamanya.
Banjir ini juga mengakibatkan lahan sawah di sekitar sungai terendam sehingga banyak petani mengalami gagal panen. "Jika terus seperti ini, jadi malas untuk menanam lagi akhirnya juga pasti kena banjir lagi," Ujar salah satu petani.
Bagaimana petani tidak malas untuk menanami lahan sawahnya lagi, pasalnya banjir di Kp. Panalakan sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Jika curah air hujan tinggi, sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika terjadi banjir. Petani dan warga sekitar hanya bisa berpasrah ketika lahan sawah dan rumah mereka terendam banjir.
Pemerintah setempat sebenarnya tidak tinggal diam menyikapi banjir yang terjadi di Kp. Panalakan, namun sampai sekarang banjir masih saja terjadi jika curah hujan tinggi.
Sampai saat ini masih banyak lahan-lahan sawah yang belum ditanami lagi dengan alasan petani takut jika terjadi gagal panen lagi yang diakibatkan oleh luapan sungai Cidurian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H