Mohon tunggu...
Muhammad Abdu Rifki
Muhammad Abdu Rifki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agribisnis

Halo semuanya selamat datang, terimakasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Gagal Panen akibat Banjir, Petani di Desa Pasir Ampo Enggan Bertani Lagi

25 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 25 Juni 2024   12:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto di lokasi kejadian, dok. pribadi

Pada Mei lalu, masyarakat di Kp. Panalakan Ds. Pasir Ampo Kec. Kresek Kab. Tangerang, Banten terendam banjir yang diakibatkan luapan dari sungai Cidurian. Hal ini mengakibatkan jalanan penghubung antara Kp. Panalakan dan Kp. Bojong terendam air sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melewati jalan.

Menurut keterangan warga sekitar banjir ini disebabkan oleh hujan yang tak kunjung berhenti sejak beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan sungai tak mampu membendung air yang menyebabkan luapan hingga hampir sebulan lamanya.

Banjir ini juga mengakibatkan lahan sawah di sekitar sungai terendam sehingga banyak petani mengalami gagal panen. "Jika terus seperti ini, jadi malas untuk menanam lagi akhirnya juga pasti kena banjir lagi," Ujar salah satu petani.

Bagaimana petani tidak malas untuk menanami lahan sawahnya lagi, pasalnya banjir di Kp. Panalakan sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Jika curah air hujan tinggi, sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika terjadi banjir. Petani dan warga sekitar hanya bisa berpasrah ketika lahan sawah dan rumah mereka terendam banjir.

Pemerintah setempat sebenarnya tidak tinggal diam menyikapi banjir yang terjadi di Kp. Panalakan, namun sampai sekarang banjir masih saja terjadi jika curah hujan tinggi.

Sampai saat ini masih banyak lahan-lahan sawah yang belum ditanami lagi dengan alasan petani takut jika terjadi gagal panen lagi yang diakibatkan oleh luapan sungai Cidurian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun