Mohon tunggu...
abdurahman saleh
abdurahman saleh Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas Pamulang

Saya mahasiswa universitas Pamulang, saya memiliki bakat dalam permainan voly

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Iklim Ekstrim Berdampak Pada Petani Rajeg Dalam Masa Panen

21 November 2024   09:12 Diperbarui: 21 November 2024   09:22 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
radarmojokerto.jawapos.com

 Iklim ekstrim beberapa pekan ini berdampak pada beberapa sektor tanam hasil panen yang membuat keuntungan dari hasil panen menurun. Hal itu tentu menjadi ancaman tersendiri bagi para petani,pasalnya hujan yang terjadi secara terus menerus dan cuaca yang mengalami perubahan secara ekstrim.

seorang petani asal rajeg yang sudah bertani kurang lebih selama 14 tahun, mengungkapkan keluh kesahnya terkait hasil tani yang tidak memuaskan

Menurut keterangan dari narasumber, saat ini cuaca cukup baik untuk pertanian, terutama karena pasokan air hujan yang cukup melimpah. Kondisi ini menjadi sangat penting bagi para petani yang dimana mereka mengandalkan air hujan sebagai sumber utama irigasi. Namun beliau juga mengingatkan bahwa jika tanaman kekurangan pasokan air, hal itu juga dapat mempengaruhi kualitas dan hasil panen. Ibaratnya, kalau punya sumur sumber pendapatan air tidak akan sulit, namun apabila membuat sumur juga perlu mengeluarkan banyak biaya yang dimana itu tidak sedikit, hal ini bisa menjadi solusi yang tepat untuk mencegah kekurangan air ujarnya.

Meski demikian, jumlah hasil panen mengalami penurunan yang cukup signifikan dikarenakan air yang menumpuk di lahan menyebabkan tanaman mengalami gagal panen, selian itu penggunaan pupuk yang terbatas juga menjadi salah satu alasan terjadinya penurunan hasil panent. Meskipun penjualan tetap stabil, pendapatan para petani menurun karena kekurangan air yang mempengaruhi produktivitas lahan dan hasil panen.

Di sisi lain, hama yang menyerang tanaman masih dapat diatasi dengan memberikan semprotan pestisida secara rutin. Namun, beliau menekankan pentingnya upaya pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan agar tidak merusak kesuburan tanah di masa depan.

Beliau juga menyampaikan harapannya, terutama bagi para petani, agar tidak kesulitan dalam memperoleh akses terhadap kebutuhan pertanian seperti pupuk. "Pupuk merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang hasil pertanian. Jika sulit didapat, maka akan mempengaruhi sumber penghidupan kami sebagai petani," ungkapnya. Selain itu, ia berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk mendukung kesejahteraan petani, baik dalam hal kebijakan maupun subsidi yang memadai.

Semoga di masa depan, kondisi pertanian semakin baik, sehingga para petani dapat terus menghasilkan panen berkualitas dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun