Mohon tunggu...
Abdurahman Firdaus
Abdurahman Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis PIZZA HUT Indonesia Dalam Menghadapi Terkait Informasi Hoax Produk Fatwa MUI Haramnya Membeli Produk Isr

17 Januari 2024   08:05 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:05 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstract

This article discusses how Pizza Hut Indonesia (PHI) implemented crisis management and continuous communication strategies in response to negative information that spread on social media in September 2021 regarding its halal certification from Fatwa MUI being a hoax. PHI's swift and transparent response, such as providing evidence of their halal certification and collaborating with Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Women Organisation for healthier food campaigns, demonstrates the importance of crisis management and open communications. PHI's proactive approach to crisis management, which emphasizes preventive and responsive actions, is a solid foundation to maintain the brand's credibility among customers and stakeholders. With a comprehensive risk management plan, PHI focused on the practice of precautionary and permanent solutions to improve the quality of its products and reputation. This article suggests that companies must be strategic in managing crises to build sustainable brand loyalty and reputation.

Keywords : Issue Managememt, Crissis Communication, Pizza Hut Indonesia, Fatwa MUI

Abstrak:

 Artikel ini membahas bagaimana Pizza Hut Indonesia (PHI) menerapkan manajemen krisis dan strategi komunikasi berkelanjutan dalam menanggapi informasi negatif yang tersebar di media sosial pada bulan September 2021 mengenai sertifikasi halal dari Fatwa MUI yang bersifat hoax. Respons PHI yang cepat dan transparan, seperti memberikan bukti sertifikasi halal dan berkolaborasi dengan Organisasi Wanita Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk kampanye pangan sehat, menunjukkan pentingnya manajemen krisis dan komunikasi terbuka. Pendekatan proaktif PHI terhadap manajemen krisis, yang menekankan tindakan preventif dan responsif, merupakan landasan yang kokoh untuk menjaga kredibilitas merek di mata pelanggan dan pemangku kepentingan. Dengan rencana manajemen risiko yang komprehensif, PHI fokus pada praktik pencegahan dan solusi permanen untuk meningkatkan kualitas produk dan reputasinya. Artikel ini menyarankan bahwa perusahaan harus bersikap strategis dalam mengelola krisis untuk membangun loyalitas dan reputasi merek yang berkelanjutan.

Kata Kunci : Manajemen Isu, Komunikasi Krisis, Pizza Hut Indonesia, Fatwa MUI

Latar Belakang :

Saat ini, bisnis tidak bisa lagi hanya mengandalkan produk dan layanan yang baik untuk bertahan. Mereka harus memperhatikan reputasi serta pengaruh sosial dan tekno-kultural. Saat isu negatif atau krisis muncul, bagaimana perusahaan menanggapi dan berkomunikasi secara transparan menjadi kumpulan keterampilan terpenting. Salah satu perusahaan yang baru-baru ini mengalami krisis informasi yang merusak reputasi adalah Pizza Hut Indonesia (PHI), ketika seorang pengguna media sosial membuat klaim yang tidak benar (hoax) tentang produsen dan bahan yang digunakan dalam pizza perusahaan. Artikel ini akan menelaah bagaimana PHI mengatasi krisis dan menjaga reputasi merek dengan menerapkan manajemen isu dan komunikasi berkesinambungan.

Ketika muncul kabar hoax tentang Pizza Hut di media sosial Indonesia pada September 2021, PHI merespons dengan cepat. Manajemen perusahaan memastikan dan membantah tuduhan tersebut melalui akun media sosial resmi mereka. Mereka juga menunjukkan bukti kepada publik, seperti-serta-serta, terkait bahan-bahan yang digunakan oleh PHI, pelaporan dari lembaga independen, serta sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tindakan ini memperlihatkan bahwa PHI menerapkan taktik komunikasi berkesinambungan, sebagai upaya untuk membuktikan kredibilitas mereka kepada para konsumen. Lebih lanjut, PHI bekerja sama dengan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Women Organisation untuk mengampanyekan konten pendidikan makanan seimbang dan sehat bagi masyarakat, khususnya kalangan remaja. Hal ini membuktikan bahwa PHI mengambil inisiatif dukungan sosial untuk memperbaiki citra mereka setelah insiden hoax tersebut.

Tinjauan Pustaka :

Fatma MUI merupakan salah satu organisasi yang memiliki kewenangan untuk memberikan sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman di Indonesia. Sebuah kabar hoax di media sosial menuduh bahwa pizza Pizza Hut Indonesia tidak bersertifikat halal dari Fatma MUI. Kabar tersebut menyebar dengan cepat dan membuat perusahaan tersebut mengalami krisis reputasi pada September 2021. Pizza Hut Indonesia Claims Halal Accreditation after Social Media Controversy, diketahui bahwa manajemen Pizza Hut Indonesia merespons dengan cepat dengan membantah tuduhan tersebut melalui akun media sosial resmi perusahaan. Mereka juga menjelaskan bahwa produk yang diproduksi oleh rumah makan cepat saji tersebut telah bersertifikat halal dari MUI. Langkah responsif ini membuktikan bahwa PHI memberikan perhatian tinggi pada manajemen isu dan persiapan menghadapi krisis reputasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun