Chat GPT adalah Mesin Smart chatbot berbasis Artificial Intelligence . Kecerdasan buatan ini mampu melakukan percakapan dan memberikan jawaban terhadap kebutuhan serta pertanyaan penggunanya. Interaksi percakapan yang terjadi pun dapat terlihat sangat natural Mudah dan Simpel. Seperti yang telah Anda ketahui chatbot berupa ChatGPT OpenAi telah terkenal akhir tahun 2022 karena kemampuannya untuk menanggapi permintaan pengguna dan bisa bercakap-cakap seperti manusia.Â
Chatbot AI juga dilaporkan mampu meringkas studi penelitian, memberikan alasan dan menjawab pertanyaan yang logis.
Beberapa Jurnal terkemuka atau terpercaya termasuk Science dan grup Springer -Nature - Elsevier telah mengumumkan kebijakan editorial baru yang melarang atau membatasi peneliti menggunakan chatbot kecerdasan buatan seperti ChatGPT untuk menulis studi ilmiah.Â
Sementara Elsevier mengumumkan model AI semacam ChatGPT dapat digunakan untuk meningkatkan keterbacaan dan bahasa artikel penelitian, tetapi tidak dapat digunakan untuk menggantikan tugas utama yang harus dilakukan oleh penulis, seperti menafsirkan data atau menarik kesimpulan ilmiah.Â
Agar kita tidak tertinggal dengan perkembangan-perkembangan AI, terutama terkait Chat GPT, alangkah baiknya kalau kita mulai membaca pengetahuan atau berita terkait hal tersebut.Â
Kita dapat mencari referensi dari berbagai buku, berita baik melalui koran cetak maupun online, hingga penelitian-penelitian ilmiah dan paparan dari pakar teknologi. Dengan aktif membaca, kita dapat mempersiapkan lebih matang dalam menghadapi disrupsi Chat GPT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H