Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada. Buku Solo: 1. Di Bawah Renungan Al-Qur'an (2017). 2. The Good Muslim: Menjadi Muslim Berjiwa Kuat, Berakhlak Dahsyat, Berpribadi Hebat, dan Hidup Bermanfaat (2024). Buku Antologi: 1. IMM di Era Disrupsi: Membaca Kecenderungan Baru Gerakan (2022). 2. Kembali Berjuang (2023). 3. Mumpung Masih Muda: Spesial Quotes About Youth (2023).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melewati Ujian Hidup dengan Cemerlang

1 Februari 2025   09:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   09:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Orang Beriman (Sumber: Meta AI)

Karakter Mukmin itu: La khaufun 'alaihim, wa la  hum yahzanun, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.

Bagaimana pun dinamika hidup, orang Mukmin nggak khawatir, cemas, maupun takut. Bukan karena nggak punya persoalan hidup, tapi iman yang kokoh menenteramkan jiwa mereka.

Begitu pun ketika sedang diuji, orang beriman tidak bersedih hati, tapi mereka bersabar. Dengan kekuatan sabar, mereka mampu melewati ujian demi ujian dalam fase kehidupannya dengan cemerlang. Begitulah seni mengubah derita menjadi bahagia ala orang beriman.

Maka, Nabi pernah mengatakan bahwa karakter Mukmin itu sungguh mengagumkan. Sebab, bila memperoleh kesenangan atau kenikmatan, mereka bersyukur. Bila ditimpa musibah, mereka bersabar. Syukur dan sabar adalah perisai utama Mukmin dalam hidup.

Orang yang gampang ngeluh, menggerutu, tidak menerima takdir yang telah Allah tetapkan, itu tanda imannya belum kokoh. Allah belum benar-benar dijadikan sebagai tempat sandaran utama. Masih suka berharap pada manusia, makanya gampang kecewa.

Bagaimana agar iman kita kokoh? Nah, iman itu harus kita pupuk dan rawat. Dengan apa? Dengan amal saleh. Amal saleh itu cakupannya luas, nggak cuma ritual ibadah mahdhah semata, tetapi juga yang ghairu mahdhah. Iman kita lemah boleh jadi karena kurang amal salehnya.

Hati orang Mukmin itu nggak pernah lalai dari mengingat Allah. Bahkan, di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (QS. 8: 2)

Ini bisa menjadi indikator untuk mengukur keimanan kita kepada Allah. Ketika nama Allah disebutkan, adakah rasa takut dalam diri kita? Rasa takut di situ bukan berarti menjauh, tapi justru rasa takut kepada Allah memunculkan kecintaan terhadap Allah sehingga hatinya selalu tunduk dan patuh terhadap perintah maupun larangan Allah.

Kalau kita masih sering bermaksiat ataupun gemar melakukan perbuatan dosa, maka ketika itu iman kita down dan terancam hilang. Hidup kita nggak bakal tenang kalau masih bergelimang dosa. Solusinya adalah tobat. Mohon ampun kepada Allah, menyesali dosanya, dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.

Maka, penting kita meningkatkan amal saleh agar iman kita pun turut naik kualitasnya. Orang yang kualitas imannya baik, ia akan selalu terbentengi dari melakukan hal-hal yang mengundang kemurkaan Allah. Orang Mukmin itu hatinya hidup sehingga mampu membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Sikap furqan (kemampuan menangkap sinyal kebaikan dan keburukan)bertahta di hati mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun