Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Singkat: Seni Merawat Akal dan Hati

15 Januari 2025   07:08 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Merawat Akal dan Hati (Sumber: Meta AI)

Setiap kita mampu melakukannya. Rona wajah tampak elok dengan senyum. Orang yang memandang pun turut senang dan bahagia. Rasulullah SAW pun menganjurkan kita untuk selalu tersenyum kepada siapa pun.

Bahkan, beliau menyebutkan bahwa senyum itu sedekah. Bukankah sedekah merupakan suatu kebaikan? So, jangan lupa untuk selalu tersenyum. Dengan senyum, insya Allah, hari-hari kita akan senantiasa indah dan ceria.

Manusia Hipokrit

Di hadapan manusia, kita seringkali berupaya untuk tampil terbaik. Tapi di hadapan Allah malah seadanya saja. Seringkali kita melakukan sesuatu hanya karena ingin menuai pujian dari manusia. Kita hanya mencari perhatian manusia. Itulah yang disebut dengan perbuata riya'.

Berbuat sesuatu tapi motifnya bukan murni karena Allah tapi hanya mencari perhatian manusia. Inilah tanda-tanda manusia yang celaka.

Sebagaimana disebut dalam QS. Al-Ma'un ayat 4-7: "Maka celakalah orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya', dan enggan (memberikan) bantuan."

Merawat Hati

Kebeningan hati membuat manusia menjadi mulia. Sebab, Allah menilai perbuatan hamba-Nya dari hati. Jika baik yang ada di dalam hati, maka baiklah segala perbuatan yang lahir. Sebaliknya, hati yang kotor membuat manusia menjadi hina. Sebab, dari hati yang kotor perbuatan buruk itu lahir.

Bagaimana merawat kebeningan hati itu? 

Merawat kebeningan hati berawal dari niat. Niatlah yang mendorong manusia untuk berbuat. Oleh sebab itu, niat harus bersih. Dari niat yang bersih itulah akan lahir perbuatan yang bersih pula. Supaya niat itu bersih, maka harus diniatkan semua perbuatan yang kita lakukan semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.

Allah SWT harus menjadi tujuan setiap perbuatan kita. Sebab, memang itulah tujuan penciptaan kita sebagai manusia, yaitu mengabdi atau beribadah hanya kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun