Sekali waktu waktu, setelah menyelesaikan rangkaian ibadah shalat subuh berjamaah di masjid, saya langsung pulang ke rumah. Jarak antara rumah dan masjid tidaklah begitu jauh, kira-kira 150-an meter. Oleh sebab itu, saya hanya berjalan kaki saja.
Setibanya di rumah, saya mendapati istri saya sedang asyik bermunajat kepada Allah SWT. Kelihatannya ia khusyuk sekali. Saya pun berharap kepada Allah SWT, mudah-mudahan Allah SWT mengijabah munajat istri saya itu, aamiin.
Tidak ingin membuyarkan kekhusyukannya dalam bermunajat, saya pun melanjutkan aktivitas pagi saya. Seperti biasa, saya tidak melewatkan pagi tanpa membaca QS. Ar-Rahman terlebih dahulu.
Saya pun mulai membaca ayat demi ayat hingga sampai ke akhir ayat dari QS. Ar-Rahman tersebut. Setelah selesai saya membaca QS. Ar-Rahman, istri saya pun keluar dari kamar tempat ia bermunajat tadi dan langsung bertanya kepada saya: “Bang, kenapa Abang baca QS. Ar-Rahman terus setiap selesai shalat subuh?”
Setelah mendengar pertanyaan itu, dalam benak saya pun bergumam: “Agaknya istri saya itu mulai bosan dengan bacaan Al-Qur’an saya setiap pagi yaitu QS. Ar-Rahman terus.”
Saya pun mencoba merespons pertanyaannya, pelan saya menghela napas dan berkata:
“Begini, Dik, kenapa Abang setiap pagi membaca QS. Ar-Rahman? Alasan pertama, QS. Ar-Rahman itu menurut Abang suatu surah yang unik yang terdapat dalam Al-Qur’an. Tidak ditemukan dalam surah-surah yang lain yang mana satu ayat yang sama diulang-ulang sampai 31 kali. Nah, di dalam QS. Ar-Rahman ini ada ayat yang diulang-ulang sebanyak 31 kali yaitu ayat yang berbunyi “Fabiayyi aalaa’i rabbikumaa tukadzdzibaan”. Unik bukan? Oleh karena itulah senang sekali Abang membacanya.”
Terus apa lagi alasannya, Bang? Saya pun melanjutkan:
“Alasan kedua, QS. Ar-Rahman selalu mengingatkan Abang supaya tidak lupa bersyukur, senantiasa ingat akan limpahan nikmat dan karunia dari Allah SWT, dan juga mengingatkan Abang supaya jangan sampai menjadi hamba Allah SWT yang kufur terhadap nikmat-Nya. Sebab, Allah SWT berfirman, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’, (QS. 14: 7).”
Tampak isteri saya begitu serius mendengarkan penjelasan dari saya tentang alasan saya yang gemar membaca QS. Ar-Rahman setiap pagi. Saya pun meneruskan lagi: