Mohon tunggu...
M Abdul Wahid Ulya
M Abdul Wahid Ulya Mohon Tunggu... Awardee LPDP-Pendidik

Awardee LPDP Pendidik SMA Trainer PPKB PAI Kemenag

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gundah Mata

18 Desember 2023   11:47 Diperbarui: 18 Desember 2023   11:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Lorong tak Berujung..
Mataku Terjerat Beralih Pandang..
Pohon dan Dinding Melantunkan  melodi Semu..
Terlukis Nada  bersiul Sendu..
Menyibak tabu nan Hening..

Ah, Ragaku Terdiam Mendengar Dia Bicara..
Namun, Jiwaku Meronta dalam Sangkar Tua..
Berdamailah denganku atau ku Cabik kau dengan Rindu..

Tenanglah, Akupun sama..
Kan kubawakan Selimut Angin nan Lembut..
Agar Kau Percaya..
Sepercik Nirwana Pena..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun