Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bisnis Law

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sharenting, Bagian Gaya Hidup dan Validasi Emak-Emak Sosialita

28 Januari 2025   05:57 Diperbarui: 28 Januari 2025   11:35 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sharenting | Freepik

Suami jadi Korban emak emak (Foto: pexels.com)
Suami jadi Korban emak emak (Foto: pexels.com)
Liburan Singkat tapi Heboh

Ketika emak-emak sosialita bepergian, meskipun hanya nyebrang ke Singapura lewat Batam, ceritanya selalu heboh. Koper sudah disiapkan jauh-jauh hari, lengkap dengan outfit yang dirancang untuk foto Instagram. Pose wajib di depan Universal Studios Singapura, selfie di Bandara Changi, hingga pamer tiket masuk Legoland di Johor Bahru semuanya diunggah dengan caption dramatis seperti, "Quality time with family!"

Kalau destinasi lebih jauh, seperti Jepang atau Eropa, ceritanya semakin seru. Di Jepang, vlog antri takoyaki di Dotonbori harus memastikan lampu neon di belakang terlihat sempurna. 

Di Eropa, sesi foto di depan Menara Eiffel bisa berlangsung selama satu jam demi hasil terbaik. Moto mereka? "Gaya dulu, capek belakangan." Namun, di balik unggahan sempurna itu, ada drama kecil seperti minuman yang sudah dingin karena terlalu lama atur angle atau keluhan arisan di grup WhatsApp setelahnya.

Tren TikTok dan Anak-Anak yang Pasrah

Tren TikTok tidak ketinggalan jadi bagian dari sharenting. Anak-anak sering kali "dipaksa" ikut joget atau skit lucu yang sebenarnya mereka ogah lakukan. Kalau anak-anak bisa protes, mungkin mereka akan bilang, "Bu, cukup ya. Aku malu kalau teman-temanku lihat ini." Namun, demi mengikuti tren, emak-emak tetap melakukannya dengan semangat, lengkap dengan tagar #MomLife dan #BestFamily.

Sharenting memang bagian dari gaya hidup modern yang seru dan penuh warna. Namun, penting untuk tetap bijak dalam berbagi. Jangan sampai validasi sosial di media mengorbankan privasi keluarga, terutama anak-anak. Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati tidak diukur dari jumlah like, tetapi dari kenangan yang dirasakan, bukan hanya diunggah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun