Mohon tunggu...
Abdul Wahid
Abdul Wahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang dan Penulis sejumlah buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kegigihan Menentukan Marwah Negara

3 November 2021   07:44 Diperbarui: 3 November 2021   07:50 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan sangatlah menghormati manusia-manusia yang tidak gampang menyerah dan takluk dengan tantangan kesulitan yang ada. Tuhan memuji manusia yang berani melakukan perubahan dengan orientasi yang benar dan menyebarkan kemaslahatan makro, meski  demi perubahan besar ini, segala bentuk rintangan menghadang di depan dan siap membunuhnya.

Sebagai refleksi lain, demi menghentikan langkah besar dan agung yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, segenap komunitas elit  Arab yang sedang memuja-muja kejahiliahannya,  mencoba menjinakkan Nabi dengan cara menawarkan perempuan-perempuan cantik, harta berlimpah,  dan kedudukan yang mapan kepadanya, akan tetapi dengan berani, Nabi menjawabnya "andaikan bulan dan matahari kalian berikan pun, aku tidak akan menghentikan langkahku".

Dalam perjuangannya, Nabi sudah menghadapi masa-masa sulit, tantangan berat, atau cobaan yang luar biasa, yang tidak hanya mengenainya, tetapi juga menimpa sahabat-sahabat (orang-orang dekatnya). Masa sulit atau beragam tantangan yang menghadangnya dijadikan sebagai "modal" untuk terus melangkah dan melangkah, tidak ciut nyali, tidak gentar, dan semakin rajin menggalang perjuangan demi meraih kemenangan dan kejayaan.

Intinya, tidak ada opsi perubahan negara  yang ingin diraih yang tidak mengandung resiko, tantangan, dan bahkan hujatan. Selagi di dalam diri kita tetap yakin, bahwa yang kita perbuat adalah benar, mengabdi demi kepentingan publik, atau bertujuan pada pembaharuan masyarakat, maka sejarah kelak pasti  akan membuktikan kalau setiap usaha keras akan berbuah terjaga atau terbentuknya marwah hebat.

Kesulitan tidak akan selamanya menjadi kesulitan, jika kita terus berusaha mencarikan obatnya. Usaha keras dan kolektif dibutuhkan untuk mengurai kesulitan menjadi kemudahan. Bangsa yang besar adalah embrio dari kegigihan setiap elemennya, khususnya dari elit pemimpinnya dalam mengeliminasi setiap kesulitan menjadi jalan lempang menuai kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun