Mohon tunggu...
Abdul Wahab
Abdul Wahab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rakyat biasa

Rakyat bisa yang ingin berbagi informasi di ruang media digital

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu Logika

6 April 2021   00:47 Diperbarui: 6 April 2021   00:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ilmu Logika

Logika merupakan cara berpikir secara sistematis, kalo dalam ilmu filsafat logika bagian dari kajian Epistemologi yang membicarakan pengetahuan ilmu tentang dialektikal, argumentasi dan intelektual. Pengetahuan dikatakan benar jika dapat di pertanggungjawabkan nyata dapat di terima karena masuk akal. Dalam bahsa Yunani λογική (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa

Ada sebuah kalimat yang sering kita dengar "kalo bicara yang logis" dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan berarti percakapan yang sederhana saja menggunakan logika. Pengetahuan proses logika berperan pada posisi pertama sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar, masuk akal sehingga bisa diterima oleh halayak.

Misalnya para karyawan PT A masuk kerja pukul 07.00 pagi, Adi adalah karyawan PT A. Pada pernyataan tersebut jika ada yang menyatakan "Adi masuk kerja pukul 07.00" itu merupakan pengetahuan yang tepat. Siapapun yang akalnya sehat pasti akan menyatakan seperti itu dan tidak bisa di tolak. Seperti itulah pengetahuan yang tepat. Terkecuali ada bukti aktual mengenai Adi masuk kerja lebih dari jam itu dan pasti ada sebabnya.

Logika adalah jembatan antara filsafat dan ilmu. Sebagaimana seseorang mempunyai pemikiran yang teratur dengan seringnya perkembangan usia dan pengalamannya tidak harus terlebih dahulu belajar logika. Pada sejatinya filsafat itu mengenai aktivitas pikir manusianya sendiri maka terciptanya logika pola pikir yang tumbuh secara alami entah hasil pemikirannya logis atau tidak tergantung bacaan dan pengalamannya. Yang pada intinya logika suatu yang di utarakan dipertimbangkan akal di perkuat argumentasi melalui bahasa, logika sebagai sarana berpikir secara sistematis valid dan dapat di pertanggungjawabkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun