Logika merupakan cara berpikir secara sistematis, kalo dalam ilmu filsafat logika bagian dari kajian Epistemologi yang membicarakan pengetahuan ilmu tentang dialektikal, argumentasi dan intelektual. Pengetahuan dikatakan benar jika dapat di pertanggungjawabkan nyata dapat di terima karena masuk akal. Dalam bahsa Yunani λογική (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa
Ada sebuah kalimat yang sering kita dengar "kalo bicara yang logis" dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan berarti percakapan yang sederhana saja menggunakan logika. Pengetahuan proses logika berperan pada posisi pertama sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar, masuk akal sehingga bisa diterima oleh halayak.
Misalnya para karyawan PT A masuk kerja pukul 07.00 pagi, Adi adalah karyawan PT A. Pada pernyataan tersebut jika ada yang menyatakan "Adi masuk kerja pukul 07.00" itu merupakan pengetahuan yang tepat. Siapapun yang akalnya sehat pasti akan menyatakan seperti itu dan tidak bisa di tolak. Seperti itulah pengetahuan yang tepat. Terkecuali ada bukti aktual mengenai Adi masuk kerja lebih dari jam itu dan pasti ada sebabnya.
Logika adalah jembatan antara filsafat dan ilmu. Sebagaimana seseorang mempunyai pemikiran yang teratur dengan seringnya perkembangan usia dan pengalamannya tidak harus terlebih dahulu belajar logika. Pada sejatinya filsafat itu mengenai aktivitas pikir manusianya sendiri maka terciptanya logika pola pikir yang tumbuh secara alami entah hasil pemikirannya logis atau tidak tergantung bacaan dan pengalamannya. Yang pada intinya logika suatu yang di utarakan dipertimbangkan akal di perkuat argumentasi melalui bahasa, logika sebagai sarana berpikir secara sistematis valid dan dapat di pertanggungjawabkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H