Indonesia merupakan negara hukum yang memang harus mengedepankan kepentingan dalam mensejahterakan rakyat. Akan tetapi rakyat Indonesia dari waktu ke waktu diambang kegelisahan dalam faktor ketidakadilan, ketidaksejahteraan sosial, dan suistanible. Pola berfikir seperti ini terus berkembang dengan motif berbeda – beda yang hanya hanya segilintir aktor utama yaitu orang – orang kapitalis para bangsawan bermodal mengeruk keuntungan besar dari tangan para buruh. Adanya rekonsiliasi antar 2 pihak ini yautu kaum kapitalis borjuis dan kapitalis birokratmenjadi keresahan bagi rakyat kecil sehingga menimbulkan kemiskinan ditingkatan tertinggi dalam kesejahteraan sosial.
Banyaknya sektor setidaknya perlu ada perubahan agar meningkatkan elektabilitas negara dengan adanya singkronisasi antar partai politik atau sarekat buruh untuk memberikan perhatian dan layanan lebih dalam mensejahterakan rakyat. Peran partai politik atau sarikat buruh harus memeliki visi dan misi yang jelas. Mengatur strategi agar tidak ada keterpihakan sampai kedua wadah ini menjadi tunggakan atau peran para penjahat berdasi atau kedudukan orang yang punya kepentingan diri sendiri “Homo Homini Lupus” . akibat apabila terjadi pembelaan yang bersifat institusi kelembagaan terhadap rakyat tertindas maka akan semakin baik sebaliknya, akibat apabila tidak terjadi pembelaan terhadap rakyat maka kemakmuran semakin merosot. juga perlu adanya kemakmuran suatu negara ketika partai politik atau sarikat buruh berperan aktif menjadi timbulnya ide pikiran untuk memajukan negara. Sehingga Indonesia sebagai negara hukum harus tunduk mematuhi peraturan yang dibuat negara untuk warga negara. Maka timbullah wilfarestate konsep mengambil peran penting dalam perlindungan dan pengutamaan kesejahteraan ekonomi. Disinilah timbul visi, tindakan orang yang mengerjakan perihal tersebut. Tujuaanya visi dalam melakukan pekerjaan yang telah di atur secara pribadi sehingga akan timbul dua golongan antara golongan kanan dan golongan kiri. Golongan kanan dapat dikenal sebagai neoliberalisme. Arah angin neoliberalisme kaitanya dengan perekonomian yaitu pembukaan pasar luar negeri melalui para mafia maupun para politisi meggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan intervensi militer. Neolib menjadi hambatan setiap rintangan bagi pandangan adil dan gerakan pendukung hak – hak para buruh dalam keadilan sosial.
Maka awal muncullah zona perekonomian kapitalisme yang dianggap cikal bakal kemajuan pesat eksisitensi masyarakat berdasarkan capaian yang diraih. Sedangkan kapitalis borjuis berprinsip “kaya semakin miskin semakin miskin” dan kapitalis birokratlah penunjangnya dengan opsi jabatan sumber mata berantai penunjang keuangan. Dengan adanya ini, siklus idnetitas perlahan terungkap dengan tipu daya logika, visi dan ideology.
KASUS
Sejatinya banyak kewenangan ketika pemerintahan orde baru masih di kuasai dan dianut di Indonesia. Saat itu indonesia hanya satu menetapkan organisasi parah buruh yaitu serikat buruh pekerja seluruh Indonesia (SPSI). Namun seharusnya SPSI mewakili dan memperjuangkan kepentingan para buruh dalam kaitan dengan pekerjaannya, padahal nyatanya lebih sering memihak terhadap para kaum kapitalis borjuis.
Timbullah ketidakpuasan dikalangan buruh karena itu dalam suatu pertemuan buruh nasional dibentuklah organisasi serikat buruh sejahtera Indonesia (SBSI) di pelopori oleh Prof. muchtar pakpahan, Abdurrahman wahid (Gus Dur) Rachmawati soekarno putri dan para tokoh lainnya. pada saat itu juga Prof. muchtar pakpahan terpilih menjadi ketua umum SBSI pertama di Indonesia.
Sering bergulirnya waktu SBSI menjadi penampung dan pelampung asprasi dan sekaligus pemecah permasalahan rakyat sehingga organisasi SBSI dan tokoh terlibat dalamnya di cap sebagai pembangkit munculnhya partai komunis Indonesia (PKI) karena kegigihan dan kelantangan menyuarakan hak rwarga negara terhadap pemerintah Prof. muchtar pakpahan seringkali di jobloskan ke penjara dengan alasan tuntutan membangkitkan partai komunis Indonesia. Bahkan hukuman mati pun menjeratnya.
Karya : Syakur – z
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H