Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Petani - Pandu Ecoshrimp Indonesia

Pemerhati Lingkungan dan Budidaya Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepala Dinas Perikanan Pinrang Dukung Penggiat Konservasi Penyu

7 Juni 2024   09:11 Diperbarui: 7 Juni 2024   09:20 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FGD Penggiat Konservasi Penyu di Salopi (ft.atjo)

Kepala Dinas Perikanan kabupaten Pinrang ikut mendukung kegiatan generasi muda pesisir yang melestarikan ekosistem Penyu di wilayah kerjanya. Hal itu diungkap oleh Andi Muh. Taufik Arif, S. STP  ketika hadir pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Penguatan dan Pelibatan Masyarakat Sadar Konservasi yang diselenggarakan oleh Kelompok Penggiat Konservasi (KOMPAK) Kampong Penyu di pantai Salopi desa Pangaparang kecamatan Lembang, Pinrang, Kamis 6 Juni 2024. Hadir dalam FGD tersebut diantaranya generasi muda penggiat konservasi, tokoh agama, pemerintah setempat dan sejumlah Penyuluh Perikanan kabupaten Pinrang. Kegiatan FGD yang berlangsung alot selama sekitar 2 jam berakhir dengan pelepasan sejumlah anak penyu (Tukik)  di Pantai wisata Sunset Palm Salopi.

"Kami selaku dari pemerintah kabupaten Pinrang sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh generasi muda dalam menjaga konservasi dan melestarikan eksosistem dan sumberdaya perairan yang ada di pesisir kabupaten Pinrang," ungkap Andi Taufik. Namun ia berharap agar kegiatan yang dilakukan oleh kelompok anak muda ini agar menjalin kordinasi dengan masyarakat dan pemerintah setempat termasuk aparat Kepolisian dan TNI. Menurutnya, keterlibatan pemerintah dan aparat keamanan diharapkan ada yang membackup dari segi pengawasan dan pembinaan kegiatan positif dari generasi muda di daerah ini.

Pada kesempatan tersebut kepala Dinas Perikanan mengharapkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi Penyu dan pelestarian ekosistem pesisir lainnya terus digiatkan. Oleh karena itu peran kordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat sangat diharapkan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Terbentuknya kelompok konservasi Kampong Penyu di Desa Pangaparang dilatarbelakangi oleh  adanya laporan warga tentang maraknya perburuan telur penyu di sepanjang pesisir pantai Pangaparang kecamatan Lembang. Haeril salah seorang pemuda di daerah ini tergerak hatinya untuk menyelamatkan ekosistem Penyu dari kepunahan. " Dengan latar belakang itulah kami berinisiatif membentuk kelompok konservasi Kampong Penyu empat tahun silam," kata Haeril salah seorang anggota penggiat konservasi kampong penyu di Salopi, Pangaparang, Pinrang.

"Penyu adalah hewan yang dilindungi karena terancam punah," kata Munandar dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar yang ikut hadir pada FGD tersebut. Dikatakan ada 6 dari 7 spesies penyu di dunia terdapat di Indonesia. Dari 6 spesies tersebut adalah Penyu Belimbing, Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Lekang, Penyu Pipih dan Penyu Tempayan. "Jenis Penyu Lekang inilah yang satu-satunya ada di pesisir pantai Salopi desa Pangaparang kecamatan Lembang, Pinrang,"  kata Haeril. Ditambahkan Munandar, tidak hanya telurnya yang dilarang diambil akan tetapi termasuk daging, cangkang dan atau produk turunannya.

Kordinator Penyuluh Perikanan kabupaten Pinrang, Muhammad Yusuf, S.Pi berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di wilayah pesisir lainnya di kabupaten Pinrang. Hal ini penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian ekosistem pesisir di Pinrang. (Abdul Salam Atjo)

Pelepasan puluhan ekor Tukik di pantai Salopi (ft.atjo)
Pelepasan puluhan ekor Tukik di pantai Salopi (ft.atjo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun