Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Petani - Pandu Ecoshrimp Indonesia

Pemerhati Lingkungan dan Budidaya Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isteri Petani Tambak Kumpul di Tempat Pengolahan Sampah

22 November 2023   21:42 Diperbarui: 22 November 2023   21:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: asa/Kompasiana

Ada sekitar 30 orang ibu rumah tangga berkumpul di salah satu tempat bawah pohon dekat lokasi buangan sampah. Mereka tidak lain adalah para isteri petambak ikan di kelurahan Lanrisang, kecamatan Lanrisang kabupaten Pinrang.

Kedatangan para istri petambak itu tujuannya adalah untuk diedukasi mengelola sampah rumah tangganya sendiri. "Siapa sangka sampah bisa diubah menjadi barang berekonomis tinggi," kata Ibrahim, salah seorang anggota tim Pokja pengelolaan bank sampah Universitas Hasanuddin (Unhas) ketika mengawali sosialisasi pengolahan sampah berbasis masyarakat pada Rabu, 22 November 2023.

 Ibrahim lebih lanjut mengatakan, kehadiran bank sampah akan membawa banyak perubanhan di tengah masyarakat. Mulai dari lingkungan, sosial, hingga ekonomi, terutama bagi isteri petambak yang menjaga lingkungan sekitarnya. Sehingga sampah-sampah tidak lagi mengotori laut dan saluran tambak. "Bayangkan saja tiap hari orang buang sampah dan itu ada nilainya, tidak hanya bernilai uang, sampah bisa tukar beras juga, dan sampah bisa ditukar tabung gas juga melalui bank sampah, kata Ibrahim.  Bank sampah berperan penting dalam pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga hingga komunitas. Keberadaannya selain turut membantu proses daur ulang yang membawa manfaat ekonomi maupun penghematan sumber daya alam, bank sampah berperan memberikan edukasi terkait pemilahan sampah.

 Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) kelurahan Lanrisang, Irwan Hamid mengatakan, sampah masyarakat yang terkumpul di bank sampah nantinya akan dipilah untuk memisahkan sampah plastik yang bernilai ekonomis. Sedangkan sampah yang belum memenuhi kriteria untuk dijual maka  dapat langsung dibakar di tempat ini. " Saat ini kami sedang membangun sebuah tungku pembakaran sampah yang dilengkapi dengan cerobon asap agar tidak menimbulkan polusi dalam lingkungan sekitar," kata Irwan Hamid. Pembangunan tungku pembakaran ini atas kerjasama APLA, Koin, Atina dan Pandu Ecoshrimp Indonesia.

Lurah Lanrisang, Firman Sahuddin menyambut gembira kegiatan bank sampah ini sebab akan mengedukasi warganya dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun