Anak desa adalah aset berharga yang seringkali terlupakan. Mereka adalah generasi penerus yang memiliki potensi besar untuk memajukan negara. Namun, sayangnya, mereka kerap kali diabaikan dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
Kenapa Kita Abaikan, Akses terbatas pada pendidikan berkualitas: Banyak anak desa yang kesulitan mengakses pendidikan yang layak karena keterbatasan fasilitas, guru, dan biaya.
Ini menghambat pengembangan potensi mereka. Kurangnya infrastruktur, Jalan rusak, jembatan putus, dan aksesibilitas yang terbatas membuat anak desa sulit untuk berinteraksi dengan dunia luar dan mendapatkan informasi.
Stigma negatif, Ada anggapan bahwa anak desa kurang cerdas dan berpotensi dibandingkan anak kota. Stigma ini membuat mereka merasa minder dan kurang percaya diri.
Kurangnya perhatian pemerintah, dalam data BP4D kabupaten Subang terkait capaian indikator makro kabupaten Subang tahun 2019-2023 tingkat pengangguran terbuka tercapai 7.65% dari target 7.74% artinya Kebijakan pemerintah yang kurang fokus pada pembangunan sumber daya manusia desa membuat anak desa merasa termarginalkan, dampak dari Pengabaian.
Kualitas sumber daya manusia rendah, Jika anak desa tidak mendapatkan pendidikan yang layak, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan akan terhambat.
Ketimpangan sosial, Kesenjangan antara desa dan kota semakin lebar, yang dapat memicu konflik sosial. Potensi ekonomi yang tidak tergali, Banyak potensi ekonomi di desa yang belum tergarap karena kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Solusi anak muda, Meningkatkan akses pendidikan, Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa, termasuk menyediakan fasilitas yang memadai, guru yang berkualitas, dan beasiswa bagi anak-anak berprestasi.
Membangun infrastruktur, Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk membangun infrastruktur di desa, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
Mengubah stigma negatif, Masyarakat harus mengubah pandangannya terhadap anak desa dan memberikan mereka kesempatan yang sama untuk berkembang.