Mohon tunggu...
Abdul Rouf
Abdul Rouf Mohon Tunggu... Guru - Activist • Enterpreneur Social • Teacher • Muhammadiyah Student Assosiaction •

Isu Pendidikan | Agama dan Budi Pekerti | Melek Politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Memiliki Pengaruh yang Signifikan Terhadap Tingkat Pengangguran

4 Januari 2025   10:16 Diperbarui: 4 Januari 2025   11:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
((Sumber : Dokumen Pribadi/Istimewa))

Pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia, dan hal ini kemungkinan besar masih relevan di tahun 2025.

Dalam tulisan ini penulis memberikan Pengaruh Positif Pendidikan Terhadap Pengangguran, pengaruh lingkungan dalam dunia industri/kerja, masukan dan saran terhadap pemerintah dan berbagai pihak sehingga pembaca bisa mengambil kesimpulan yang beragam meski penulis juga mencantumkannya dalam tulisan ini.

Peningkatan Keterampilan dan Daya Saing: Pendidikan yang lebih tinggi, terutama pendidikan vokasi dan kejuruan yang relevan dengan kebutuhan industri, dapat membekali seseorang dengan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja. Hal ini meningkatkan daya saing mereka dan mengurangi risiko pengangguran.

Akses ke Informasi dan Jaringan: Pendidikan seringkali membuka akses ke informasi lowongan kerja dan jaringan profesional yang lebih luas. Hal ini dapat mempermudah pencari kerja untuk menemukan peluang yang sesuai.

Fleksibilitas dan Adaptasi: Individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan di pasar kerja dan mempelajari keterampilan baru yang dibutuhkan. Ini penting di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat.

Tantangan dan Permasalahan yang Perlu Diperhatikan:

Kualitas Pendidikan yang Belum Merata: Kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata di seluruh wilayah dan jenjang. Hal ini menyebabkan lulusan dari beberapa daerah atau institusi mungkin kurang siap untuk bersaing di pasar kerja.

Ketidaksesuaian Antara Kurikulum dan Kebutuhan Industri: Terkadang, kurikulum pendidikan, terutama di tingkat menengah kejuruan, tidak sepenuhnya relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini menyebabkan lulusan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Jumlah Lulusan yang Melebihi Ketersediaan Lapangan Kerja: Pertumbuhan jumlah lulusan dari berbagai jenjang pendidikan, terutama perguruan tinggi, terkadang tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat dan potensi pengangguran, terutama bagi lulusan baru.

Peran Pendidikan Vokasi: Meskipun pendidikan vokasi diharapkan dapat mengurangi pengangguran dengan menghasilkan lulusan yang siap kerja, data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK masih cukup tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun