BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Desain Grafis merupakan salah satu pelajaran yang di ajarkan di sekolah-sekolah. Dalam Pelajaran Desain Grafis sendiri sebenarnya mengandung sisi menarik bagi siapa saja yang mempelajarinya termasuk bagi siswa. Sebagai mata pelajaran baru yang berkembang secara pesat desain grafis mampu menarik minat siswa dikelas untuk mempelajarinya secara lebih mendalam. Namun sisi menarik tersebut dapat segera menghilang jika cara penyampaian atau metode pengajaran yang diberikan masih menggunakan cara-cara konvensional (faculty teaching) dan lebih cenderung kepada metode ceramah meskipun menyertakan praktek dikelas.
- Sebagai guru pada saat-saat tertentu tentulah kita pernah berharap agar siswa kita dapat segera memiliki kemampuan yang spontan dan otomatis dari apa yang kita ajarkan. Apakah itu Perintah, materi-materi yang kita ajarkan maupun prinsip-prinsip hidupnya. Namun seringkali kita disibukkan oleh kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan manajemen kelas yang melelahkan dan tak kunjung selesai. Sebagai guru kita juga harus terus waspada agar murid-murid dikelas dapat selalu tertib. Bahkan kita harus sering terus mengawasi murid tertentu dengan memberitahu berulang-ulang agar memperhaDesain Grafisan pelajaran, atau memberitahu agar tetap tenang pada saat tertentu. Kadang kita mengeluarkan energi yang ekstra besar agar dapat mengembalikan kondisi kelas pada suasana yang kondusif, mengingatkan agar memperhaDesain Grafisan pelajaran, dan menyuruh diam siswa yang ramai atau bahkan tidak bisa duduk tenang.
- Hal demikian salah satunya disebabkan karena kurangnya rasa ketertarikan siswa terhadap pelajaran yang diberikan kepada mereka. Siswa sering merasa bosan dengan cara atau metode kita pada saat mengajar. Bahkan lebih parah siswa tidak mau masuk kelas kita karena merasa jenuh dengan pelajaran yang disampaikan.
- Desain Grafis merupakan salah satu pelajaran yang di ajarkan di sekolah-sekolah. Dalam Pelajaran Desain Grafis sendiri sebenarnya mengandung sisi menarik bagi siapa saja yang mempelajarinya termasuk bagi siswa. Sebagai mata pelajaran baru yang berkembang secara pesat desain grafis mampu menarik minat siswa dikelas untuk mempelajarinya secara lebih mendalam. Namun sisi menarik tersebut dapat segera menghilang jika cara penyampaian atau metode pengajaran yang diberikan masih menggunakan cara-cara konvensional (faculty teaching) dan lebih cenderung kepada metode ceramah meskipun menyertakan praktek dikelas.
- kental dengan suasana instruksional dan dirasa kurang sesuai dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Lebih dari itu kewajiban pendidikan dituntut untuk memasukkan nilai-nilai moral, budi pekerti luhur, kreatifitas, kemandirian dan kepemimpinan, yang sangat sulit dilakukan dalam sistem pembelajaran yang konvensional.
- Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalam mengakomodasi perkembangan materi pembelajaran Desain Grafis karena guru harus intensif menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi terbaru. Maka salah satu upaya strategis yang dapat dilakukan adalah melakukan inovasi metode pembelajaran Desain Grafis menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning yaitu suatu metode yang memiliki gagasan bahwa pembelajaran Desain Grafis dapat dicapai jika kegiatan pembelajarannya dipusatkan pada tugas-tugas yang berbentuk proyek akhir dengan pendampingan guru layaknya sistem pada sebuah lembaga/institusi/perusahaan yang memberikan tugas kepada karyawannya, untuk mewujudkan proyek siswa sesuai dengan imajinasi dan hasil yang diinginkan dan dipresentasikan dalam konteks. Metode tersebut bertujuan agar siswa memiliki pengalaman sebagaimana nantinya mereka menjalani kehidupan di dunia nyata. Menerima tugas yang diberikan, mengerjakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan dan mengkomunikasikan kekurangan yang dimilikinya agar menemukan solusi perbaikan sehingga hasil akhir tugas yang diterima dapat terwujud sesuai dengan permintaan dan berkualitas.
- Identifikasi Masalah
- Masalah utama yang Peneliti hadapi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas meliputi beberapa hal yang bisa dikategorikan ke dalam empat hal. Pertama adalah masalah yang berkaitan dengan substansi materi mata pelajaran. Kedua berkaitan dengan motivasi siswa. Ketiga berkaitan dengan Metode Mengajar. Keempat adalah masalah penggunaan alat dan media pembelajaran. Apabila dirinci maka masalah yang penulis hadapi antara lain sbb:
- masalah belajar siswa, yang berkaiatan dengan penguasaan atau pemahaman konsep-konsep sulit yang membutuhkan pemahaman yang mendalam;
- pengembangan profesionalisme guru dalam peningkatan mutu perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembelajaran terutama berkaitan dengan referensi yang aktual;
- pengelolaan dan pengendalian pembelajaran, terutama teknik memotivasi, teknik modifikasi perilaku dan teknik pengembangan diri bagi siswa yang bermacam-macam karakterisDesain Grafisnya;
- desain, strategi, dan model pembelajaran di kelas, terutama penggunaan model pembelajaran yang menuntut kreativitas siswa, berpikir tingkat tinggi (high order thinking) dan kerjasama antar siswa.
- penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, terutama pengembangan sikap ilmiah di dalam diri siswa;
- alat bantu, media dan sumber belajar, yang mampu memfasilitasi siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.
- sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk lebih mengapresiasi proses pembelajaran di samping penghargaan atas hasil belajar.
Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, dari berbagai permasalahan di atas penulis buat prioritas permasalahan sehingga akan diatasi terlebih dahulu yang mendapat prioritas tertinggi dengan kategori:
- masalah yang diteliti benar-benar terjadi di sekolah (riil);
- masalah tersebut penting dan mendesak untuk dipecahkan.
- penulis mampu untuk mengatasi masalah tersebut ditinjau dari segi waktu, dan sumber daya yang tersedia.
- Pembatasan Masalah
- Dengan segala pertimbangn seperti yang penulis deskripsikan pada subbab sebelumnya, penelitian ini penulis batasi pada implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning Sablon MUG pada pembelajaran Desain Grafis dalam Materi Pengenalan dan Penggunaan Tools Adobe Photoshop untuk meningkatkan mutu pemebalajaran yang berlangsung. Project based learning digunakan karena berdasarkan berbagai kajian teoriDesain Grafis model pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengapresiasi proses pembelajaran, bekerjasama dalam tim, dan memecahkan masalah.
- Rumusan Masalah
- Dari latar belakang diatas, secara umum masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Pembelajaran Desain Grafis dalam Materi Pengenalan dan penggunaan Tools Adobe Photoshop dapat meningkatkan Mutu Pembelajaran yang dilangsungkan?”
- Secara khusus permasalahn dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dapat Meningkatkan daya serap dalam penguasaan materi Pengenalan dan Penggunaan Tools pada Adobe Photoshop?”
- Apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dapat menggugah ketertarikan siswa yang lebih dalam terhadap Pelajaran Desain Grafis dengan melibatkan kegiatan yang disukai siswa dalam menghasilkan karya tertentu?”
- Tujuan Penelitian
- Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui Apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Pembelajaran Desain Grafis dalam Materi Pengenalan dan Penggunaan Tools Adobe Photoshop dapat meningkatkan Mutu Pembelajaran yang dilangsungkan
Secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut:
- Untuk Mengetahui apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dapat Meningkatkan daya serap dalam penguasaan Materi Pengenalan dan Penggunaan Tools Adobe Photoshop dengan Adobe Photoshop
- Untuk Mengetahui apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dapat menggugah ketertarikan siswa yang lebih dalam terhadap Pelajaran Desain Grafis dengan melibatkan kegiatan yang disukai siswa dalam menghasilkan karya tertentu.
- Untuk Mengetahui apakah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dapat Menumbuhkan disiplin mandiri pada diri siswa agar mau bekerja atas dorongan diri siswa sendiri.
- Manfaat Penelitian
- Bagi Siswa
- Siswa dapat bekerja secara mandiri dan berkelompok dalam mengembangkan dan menerapkan pelajaran yang diterima dikelas, dan mempunyai pengalaman untuk mempromosikan hasil karyanya.
- Bagi Guru
- Lebih efektif mengajar menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning
- Guru lebih tertantang untuk membuat materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di dunia nyata serta tertantang untuk merancang model pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, dan memberikan hasil yang maksimal.
- Berbagi pengalaman inovasi pembelajaran bagi guru-guru di luar SMK Raden Paku Wringinanom Gresik
- Memberi metode baru pada penerapan pembelajaran Desain Grafis dikelas dengan menarik dan inovatif
- Bagi Sekolah
- Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok, profesional dibidangnya, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mempunyai ketrampilan yang spesifik menggunakan kemampuan operasional Desain Grafis dan mempunyai pengalaman mempromosikan hasil karyanya, sehingga daya saing siswa tersebut lebih tinggi keDesain Grafisa terjun ketengah masyarakat, disamping itu bekal tersebut memberi nilai plus bagi sekolah, juga jika siswa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
- Bagi masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah
- dapat memberi kesempatan terbukanya peluang tenaga kerja siap pakai dibidang Desain Grafis.
- Memberi nilai tambah bagi peningkatan citra sekolah di mata masyarakat secara umum.
- Meningkatkan Daya saing Sumber Daya Guru di sekolah dan di Masyarakat
- Meningkatkan citra sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
- Landasan Teori
- Hakekat Belajar Mengajar
- Belajar merupakan salah satu faktor penting dari keseluruhan proses pendidikan karena belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses tersebut. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami Peserta Didik. Belajar akan membawa perubahan dalam diri yang belajar, baik berupa pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku.
- Menurut Dalyono (2007: 51) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam segala hal yang menyangkut kepentingan hidup. Menurut Usman (2005: 5) belajar sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan.
- Dari dasar beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam hidup manusia dan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena interaksi antara individu dengan individu lain maupun dengan lingkungan. Proses belajar mengajar adalah proses yang dilakukan oleh Pendidik dalam mengembangkan kegiatan belajar pada peserta didik seoptimal mungkin menuju perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
- Desain grafis
- Desain Grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain komunikasi.
- Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan teks untuk membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual. Desainer grafis menggunakan teknik tipografi, seni rupa, dan tata letak halaman untuk membuat komposisi visual. Penggunaan umum dari desain grafis adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek), desain editorial (majalah, surat kabar, dan buku), desain lingkungan, periklanan, desain web, desain komunikasi, dan kemasan produk.
- Adobe Photoshop,
- Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3, versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4, versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5, versi ketigabelas adalah CS6, dan versi terbaru adalah Adobe Photoshop CC (Creative Cloud).
- Percetakan MUG
- Proses cetak sebuah mug melalui metode sablon memiliki tatanan yang kompleks. Praktisi perlu melewati tahap pertama berupa penentuan desain atau gambar. Tentu ini berasal dari pelanggan, ingin desain seperti apa. Kemudian praktisi perlu mencetak desain ke dalam lembaran sablon khusus.
- Fungsi dari lembaran sablon itu adalah untuk menjadi cetakan desain pada mug. Jika sablon sudah siap maka praktisi juga harus menyiapkan mug. Persiapan ini sendiri meliputi mengurangi tingkat kelembaban, pencucian, dan pengertian dengan baik. Kemudian pada tahap selanjutnya mug akan mendapatkan lapisan.
- Fungsi lapisan ini ialah untuk membuat desain terserap dengan baik. Desain sablon yang sudah siap tadi dipasang pada mesin cetak kemudian diisi dengan tinta. Praktisi cetak meletakkan mug di bawah mesin kemudian melakukan proses sablon hingga selesai. Jika sudah, mug perlu melalui proses pengeringan.
- Project Based Learning
- Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.
- Berikut Langkah Langkah Model PjBL
- Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)
- Menyusun perencanaan proyek (design project)
- Menyusun jadwal (create schedule)
- Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
- Penilaian hasil (assess the outcome)
- Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)
Kelebihan atau keunggulan PjBL sebagai berikut (Abidin, 2007:170) :
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!