Perjuangan kemerdekaan dari penjajah sudah berakhir, namun tugas dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang sebenarnya masih belum terselesaikan. Oleh karena itu, diperlukan proses pendidikan dan pembelajaran kewarganegaraan untuk menjaga semangat juang dalam kemerdekaan, kebangsaan dan cinta tanah air.Â
Di negara Indonesia ini, nilai-nilai Pancasila dalam diri bangsa Indonesia mulai luntur dengan seiring perjalanan waktu. Salah satu yang mendominasi perubahan sikap dan sifat bangsa Indonesia adalah dengan berkembangnya teknologi yang semakin modern. Â Dengan adanya Pancasila sebagai ideologi diharapkan dapat memperteguh sikap dan sifat masyarakat dalam menerima hal-hal diluar batas norma yang ada di Indonesia.Â
Ajaran pendidikan Pancasila harus dikomunikasikan  secara jelas terutama kepada masyarakat di zaman modern ini. Generasi milenial tidak dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hidupnya, karena sudah tercampur dengan budaya barat yang serba instan. Jiwa sosial antar satu sama yang lain dalam jarak dekat semakin menipis dan dapat tergantikan dengan munculnya berbagai teknologi baru dimana generasi milenial lebih mementingkan kehidupannya di dunia maya.
Pancasila dapat menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tak hanya itu saja, Pancasila juga dapat menjadi landasan moral atau norma dan pedoman bagi perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita harus bisa menanamkan semangat Pancasila dalam diri kita, karena hal tersebut merupakan identitas Bangsa Indonesia.Â
Sosialisasi nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan agar generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa ini tidak akan lupa dan bisa terus menjaga jati diri Bangsa Indonesia. Berkembangnya ilmu teknologi menjadi pengaruh terbesar dalam perubahan karakter dan juga tingkah laku generasi milenial, akibat dari perkembangan ilmu teknologi tersebut, pancasila kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh globalisasi yang selalu memberi pengaruh buruk terhadap generasi milenial.Â
Generasi milenial yang akan memainkan peranan penting dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekuatan generasi ini adalah kreativitas, kepercayaan diri dan hubungan interpersonal yang tinggi terkoneksi antara satu dengan lainnya. Namun, karena hidup di era yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat mudah dipengaruhi. Hal inilah yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa Indonesia.
Dengan adanya teknologi komunikasi dan informasi yang semakin modern telah mengubah gaya hidup dan pola pikir generasi milenial. Untuk melindungi diri dari kemajuan teknologi yang pesat dan upaya-upaya yang dapat memecah belah suatu negara, maka negara tersebut harus kembali kepada Pancasila. Pancasila harus dijadikan cara hidup seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Â
Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu ialah semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri. Nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan dipraktikan dalam konteks arus globalisasi di Indonesia.Â
Dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial akan membuat mereka lebih pintar dan menunjukkan sikap toleransi, persatuan, dan kemampuan beragama. Namun, ada strategi khusus untuk menanamkan nilai Pancasila kepada generasi muda. Pemerintah juga perlu mengembangkan strategi modern untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Dengan memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada secara efektif.
Generasi milenial harus memiliki kesadaran diri untuk selalu bersinergi menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui sikap toleransi dalam perbedaan dan memegang teguh pendirian yang tidak bisa dipengaruhi oleh bangsa luar. Generasi milenial juga harus bersikap demokratis dengan mementingkan aspek musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan. Keputusan tidak boleh diambil secara otoriter namun hasil kesepakatan dan musyawarah bersama. Maka dari hal itu, pada hakikatnya generasi milenial harus memelihara dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Ponsel pintar sebagai perangkat yang saat ini mempunyai interaksi sangat erat dengan kehidupan manusia pada era modern ini. Tak heran, jika alat ini kemudian menjadi alat bantu untuk berbagai kegiatan bisnis dan hobi. Tingginya pengguna internet yang diakses dari handphone pada kalangan generasi muda milenial turut menciptakan gaya baru dalam berkomunikasi.Â