Mohon tunggu...
ABDUL RAHMAN
ABDUL RAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

travelling, Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperingati 10 Muharram di RW 11 Desa Padaasih, Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat

31 Agustus 2023   15:00 Diperbarui: 31 Agustus 2023   15:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperingati 10 Muharram di RW 11 Desa Padaasih, Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat

     10 Muharam merupakan hari bersejarah bagi umat islam. 10 Muharam disebut sebagai hari Asyura. Istilah ini berasal dari kata 'asyr yang dalam bahasa Arab berarti sepuluh. Artinya, Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharram penanggalan kalender Hijriyah. Tradisi di bulan Muharam pada masyarakat Indonesia yang secara umum dilakukan pada tanggal 1-10 Muharam, direpresentasikan dalam berbagai bentuk dan ragam. Terbagi menjadi berbagai kelompok, kelompok yang mendatangkan berkah dan keberuntungan diperingati dengan kegiatan tradisi anak yatim, merayakan untuk mendatangkan rasa suka untum semua anak yatim. Kelompok yang berduka dan kesedihan diekspresikan dalam bentuk kegiatan menolak bencana dilaksanakannya kegiatan pengajian.

      Bulan Muharam dikenal dengan sebutan bukan Syuro/Asyuro. Bulan Muharam juga merupakan bulan pertama dalam sistem kalender Qamariyah (kalender islam), sehingga 1 Muharram merupakan awal tahun baru Hijriyah. Berbagai tradisi dilakukan oleh masyarakat Islam pada bulan Muharam di Indonesia. Sehingga banyak terdapat aktifitas tertentu pada yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

      Keberagaman budaya, agama, dan keyakinan masyarakat Indonesia telah mewarnai berbagai tradisi dan ritual yang dilakukan masyarakat pada bulan Muharam. Berbagai tradisi itu antara lain membuat berbagai makanan khas, membaca doa-doa, menyantumi yatim piatu dan sampai pada peristiwa budaya seperti tradisi ngadulang. Tradisi ngadulang atau yang bisa disebut dengan ngabedug bukan asli dari ajaran islam melainkan hasil perpaduan dari budaya Tionghoa dengan agama Islam di Indonesia. Ngadulang adalah tradisi menabuh bedug secara terus menerus dengan nada yang diatur tersendiri. Biasanya, ngadulang dilakukan pada saat idul fitri, berbeda dengan yang dilakukan di Desa Padaasih ngadulang dilaksanakan pada saat acara 10 Muharam.

      Jika dicermati ekspresi masyarakat di bulan Muharam tepatnya tanggal 10 Muharam terdapat macam-macam kelompok. Kelompok pertama berasumsi bahwa 10 Muharram dianggap hari yang dapat mendatangkan berkah dan keberuntungan yang berlipat sehingga diperingati dengan belanja aneka barang kebutuhan ataupun dengan mengadakan berbagai perayaan sukacita. Beberapa perayaan lain yang dilakukan yaitu tradisi anak yatim piatu, dirayakan untuk memberi rasa suka cita untuk semua anak yatim salah satunya dengan memberi jamuan berbagai hadiah dan juga makanan. Tradisi anak yatim merupakan kebiasaan Rasulullah SAW yang terkenal sangat menyayangi dan menghargai anak yatim. Beliau selalu bersedekah dan menyantuni anak yatim. 

      Kegiatan pengajian dapat menghidupkan kembali fitrah atau kodrat hati umat manusia untuk dapat mengetahui bagaimana perilaku yang baik dan buruk dalam berbagai aspek, baik sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya.

      

Pemberian Penghargaan juara kelas kepada murid madrasah Al-Huda
Pemberian Penghargaan juara kelas kepada murid madrasah Al-Huda
Penampilan pentas seni murid madrasah Al-Huda
Penampilan pentas seni murid madrasah Al-Huda
Kegiatan 10 Muharam dilaksanakan di RW 11 Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung barat  selama 2 hari yaitu pada tanggal 28 Juli dan 29 juli tepatnya pada hari Jum'at dan Sabtu, kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 16.00 sampai selesai. Untuk kegiatan tersebut pada awal kegiatan dibacakannya ayat Qur'an agar acara dapat dilaksanakan secara lancar dan juga baik, ditampikannya kegiatan islamiyah dari anak anak didik Madrasah tingkat satu sampai tingkat akhir. Untuk penampilan tersebut bermacam-macam kegiatannya ada yang membacakan ayat suci Al-Qur'an dan juga ada penampilan Islamiyah.

     

Partisipan Kegiatan 10 Muharram di RW 11 Desa Padaasih
Partisipan Kegiatan 10 Muharram di RW 11 Desa Padaasih
Dalam kegiatan 10 Muharam mengundang anak-anak yatim yang ada di Desa Padaasih untuk memberikan mereka sukacita dan  juga kasih sayang, didalam kegiatannya anak-anak yatim disambut secara meriah dengan alunan ayat suci Al-Qur'an dari kiyai KH.abuya muhyidin Abdul Qodir Al-manafi sehabis itu anak-anak yatim diberikan hadiah santunan hadiah dan juga berbagai makanan. Hasil yang didapat yaitu anak-anak yatim sangat bahagia dan bersyukur dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengurangi beban yang dialami oleh anak-anak yatim. Banyaknya antusias masyarakat dalam kegiatan memberikan sukacita kepada anak-anak yatim, sehingga membuat anak-anak yatim merasa dihargai dan dianggap keluarga di Desa Padaasih. Diakhir kegiatan dilaksanakannya pengajian oleh kiyai KH.abuya muhyidin Abdul Qodir Al-manafi

Ditulis Oleh : Abdul Rahman, & Sulthan Syauqii Nasrulloh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun