Mohon tunggu...
Abdul Rahim
Abdul Rahim Mohon Tunggu... -

Saya adalah lulusan fakultas hukum yang menyukai IT. Menulis hanya untuk mengisi waktu luang dan mencurahkan gagasan yang terpendam di otak agar tidak mampet.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jumpa Petugas Banci di Kuala Lumpur

25 Januari 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda tahu banci kan? Sepengetahuan saya kalau di Indonesia istilah perkataan banci identik dengan lelaki yang berpenampilan dan bertingkah laku mirip perempuan. Istilah lainnya bencong atau waria. Bagaimana dengan di Malaysia, apakah banci di sana sama dengan di Indonesia? Kebetulan saya ada cerita menarik mengenai perkataan banci ini.

Kira-kira dua tahun yang lalu saya melakukan perjalanan dari Bandar Baru Bangi, Selangor menuju ke Plaza Low Yat di Kuala Lumpur dengan teman sekerja seorang warganegara Malaysia. Plaza Low Yat adalah pusat penjualan alat-alat computer terbesar di Kuala Lumpur, mirip dengan Harco Mangga Dua kalau di Jakarta. Kami disuruh bos membeli beberapa barang untuk keperluan customer.

Biasanya jarak dari Bandar Baru Bangi ke Kuala Lumpur dapat ditempuh dalam waktu lebih kurang satu jam. Namun pada hari itu terasa agak lama karena jalanan macet. Jangan-jangan ada razia nih, kata saya dalam hati walaupun sebenarnya nggak masalah bagi saya karena dokumen saya lengkap. Mobil yang dikendarai teman saya berjalan perlahan, kami melihat beberapa petugas menanyai pengemudi kendaraan umum. Kata teman saya itu petugas banciyang tengah bertugas. Tapi kok penampilannya nggak mirip banci kayak di Indonesia

Saya pun heran, kok banyak petugas banci tadi ya? Padahal kalau dilihat dari penampilannya sangat maskulin alias macho. Kata teman saya petugas di sini memang sering melakukan bancian untuk menghitung tingkat kepadatan pemakai jalan raya. Saya pun makin bingung, maksudnya bancian apa ya?,membuat orang menjadi banci atau atau menghitung jumlah banci?, hihihi…. Saya pun ketawa dalam hati.

Saking penasarannya saya kemudian keesokan harinya menanyakan kepada dosen bahasa Melayu di kampus mengenai perkataan banci dalam bahasa Melayu. Ternyata perkataan banci dalam bahasa Melayu sama artinya dengan kata sensus dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kata banci di Indonesia kalau dalam bahasa Melayunya disebut pondan. Perkataan pondan ini mengingatkan saya pada suatu merek tepung pembuat kue yang banyak dijual di pasar dekat rumah saya. Pantesan merek tepung ini nggak ada yang jual di Malaysia, soalnya namanya pondan sih, hahaha….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun