Mohon tunggu...
abdul musawwir
abdul musawwir Mohon Tunggu... Penulis - Abdul Musawwir

Nama saya Abdul Musawwir saya mahasiswa dari Universitas Halu Oleo Kendari jurusan pendidikan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Impor Guru: Nasib Guru Negeri?

22 Mei 2019   17:29 Diperbarui: 23 Mei 2019   13:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Iman Taufik

Guru adalah seorang yang mengapdikan dirinya kepada masyarakat dan negara.guru mengapdika seluruh ilmu pengetahuannya dan melatih serta mendidik anak negeri menjadi generasi penerus bangsa dapat menjadikan bangsa ini berkembang lebih maju dan para anak muda tidak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi.

Impor guru telah terjadi yang dilakuka oleh para pemerintah Indonesia. Hal ini akan merugikan guru-guru lokal dan para calon guru yang berasal dari tanah air karena lapangan pekerjaan yang mereka miliki telah diambil oleh masyarakat asing. Guru impor hanya mengandalkan keilmuannya tampa memperhatikan nilai nilai pancasila dan nilai lokal budaya karena guru impor tidak akan memahami tentang nilai pancasila dan nilai budaya lokal.

Hal ini akan membawa dampak buruk bagi anak didik di Indonesia karena anak didik saat ini telah mengalami degradasi moral bukan tentang keilmuan seharusnya yang diperlukan adalah penanaman nilai pancasila dan nilai budaya lokal sehingga dapat menjadikan generasi penerus memiliki semangat nasionalisme dan memiliki ahklak yang baik.

Guru harus memahami Nilai-nilai Pancasila dan mengetahui nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia sehingga guru lokallah yang cocok untuk menjadi tenaga pengajar. Walaupun guru lokal kalah saing mengenai keilmuan dibandingkan guru impor namun para pelajar membutuhkan penanaman nilai pancasila dan budaya lokal dan yang dapat menanamkan nilai- nilai-nilai itu adalah guru lokal.

Menurut saya sebaiknya impor guru dihentikan dan tidak lagi dilakukan dan tetap menggunakan tenaga pengajar dari lokal dan paham tentang nilai lokal pancasila dan nilai budaya lokal.hanya perlu pelatihan peningkatan keilmuan kepada guru lokal agar dapat bersaing dengan guru dari negara asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun