Mohon tunggu...
Abdul Muntiqom Ms.
Abdul Muntiqom Ms. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha / Aktivis Hukum / Akademisi

Pendidikan adalah investasi terbaik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Marak Penipuan Peluang Bisnis Makan Bergizi Gratis di Tengah Krisis Ekonomi

14 Januari 2025   12:11 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mohammad Ayudha/Antara

Kondisi ekonomi yang sulit seringkali menciptakan celah bagi praktik penipuan yang memanfaatkan keputusasaan dan keinginan masyarakat untuk bertahan hidup. Salah satu modus operandi yang belakangan marak adalah penipuan yang berkedok peluang bisnis makan bergizi gratis. Di saat banyak orang mengalami kesulitan finansial dan mencari alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan, tawaran makan bergizi gratis terdengar sangat menggiurkan. Namun, seringkali tawaran ini hanyalah umpan untuk menjebak korban dalam skema penipuan yang merugikan.

Para pelaku penipuan ini biasanya menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian calon korban. Mereka bisa memanfaatkan media sosial, grup-grup komunitas, atau bahkan door-to-door menawarkan program yang terdengar sangat menguntungkan. Kata-kata seperti "makan bergizi gratis," "peluang bisnis tanpa modal," atau "penghasilan tambahan besar" seringkali menjadi daya tarik utama. Dalam skema ini, seringkali calon korban diminta untuk melakukan pendaftaran, membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi, atau membeli produk tertentu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Ironisnya, tawaran makan bergizi gratis ini seringkali hanyalah ilusi. Produk yang dijanjikan bisa jadi tidak ada, kualitasnya rendah, atau bahkan tidak sesuai dengan janji awal. Sementara itu, uang yang telah disetorkan oleh korban seringkali lenyap begitu saja. Alih-alih mendapatkan makanan bergizi gratis dan peluang bisnis, korban justru mengalami kerugian finansial yang semakin memperparah kondisi ekonomi mereka. Penipuan semacam ini tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga menimbulkan trauma dan hilangnya kepercayaan pada orang lain.

"Penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan, terlebih lagi di masa-masa sulit seperti sekarang. Lakukan riset dan verifikasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bergabung dalam suatu program bisnis. Jangan tergiur dengan janji-janji manis yang tidak masuk akal. Perlu diingat, tidak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Selalu utamakan berpikir kritis dan lakukan pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan finansial. Edukasi tentang penipuan juga sangat penting agar masyarakat lebih cerdas dan tidak mudah terjebak dalam skema-skema yang merugikan" Abdul Muntiqom Ms.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun