Mohon tunggu...
Abdul Munir
Abdul Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru

• Lahir di sebuah desa yang terletak lereng gunung prau. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Kendal. Daerah yang terkenal dengan sebutan Desa Wisata Curug Jeglong. Munir kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan mottonya Belajar Tanpa Henti, Sukses Menanti. "Berani ambil risiko, bermimpi besar, dan berharap besar." "Dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia." "Hiduplah seakan kamu mati besok, belajarlah seakan kamu hidup selamanya." Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru Madrasah Ibtidaiyah di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi orangtua terkabul. Hobi membaca dan menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan amal dan manfaat bagi banyak orang. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Literasi Anti Korupsi

9 Desember 2023   08:09 Diperbarui: 9 Desember 2023   08:09 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anti Korupsi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, merupakan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk merefleksikan dan memperkuat komitmen bersama dalam memerangi korupsi. Literasi anti-korupsi menjadi pondasi utama dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya korupsi, dapat diharapkan bahwa perilaku koruptif dapat ditekan. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi anti korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia:

Penyelarasan Kurikulum Pendidikan:

Meningkatkan literasi anti-korupsi dapat dimulai sejak dini dengan menyelaraskan kurikulum pendidikan. Sekolah-sekolah dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang korupsi, dampaknya, dan cara mencegahnya dalam mata pelajaran yang relevan. Ini menciptakan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini.

Pelatihan untuk Pendidik:

Memberikan pelatihan khusus kepada para pendidik agar mereka dapat menyampaikan materi literasi anti-korupsi dengan metode yang efektif dan menyeluruh. Pendidik memiliki peran sentral dalam membentuk karakter peserta didik, dan pemahaman mereka tentang korupsi akan tercermin dalam pengajaran mereka.

Menggunakan Teknologi dan Media Sosial:

Menggunakan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi mengenai korupsi. Kampanye literasi anti-korupsi dapat dilakukan melalui platform online, video edukatif, dan kampanye media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di dunia digital.

Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat Sipil:

Memperkuat kerja sama antara lembaga-lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil dalam melaksanakan program-program literasi anti-korupsi. Kerjasama ini dapat mencakup penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan kegiatan edukasi lainnya.

Membangun Sistem Pelaporan yang Aman:

Mendorong penerapan sistem pelaporan yang aman dan dapat diakses, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat umum. Ini akan memberikan kepercayaan kepada individu untuk melaporkan tindakan korupsi tanpa takut akan represalias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun