Mohon tunggu...
abdul mukti
abdul mukti Mohon Tunggu... Dosen - dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saya adalah peneliti dan penulis dibidang filsafat, pemikiran islam, politik dan sosial keagamaan. Aktif sebagai pembicara dan pengajar di berbagai kampus

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Perempuan dan Politik: Mengintip Sosok Karolin Margret Natasa

9 Mei 2024   23:32 Diperbarui: 10 Mei 2024   00:01 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peran dan fungsi kaum perempuan di Indonesia di ranah publik terus mengalami kemajuan. Perbedaan kaum pria dan perempuan tidak lagi menjadi issu penting seperti masa-masa dulu. 

Di ranah pemerintahan, nama-nama yang kini berada dalam kabinet Indonesia Maju cukup disegani dan diperhitungkan tidak saja di dalam negeri. Tetapi cukup harum dan populer di manca negara. Sebut saja Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang keduanya menjadi menteri keuangan dan luar negeri. Peran dan kiprahnya cukup membanggakan. Keduanya memiliki kapasitas mumpuni tidak saja bagi pemerintah Indonesia tetapi bagi kepemimpinan dunia dalam berbagai forum dunia yang diikuti. Presiden perempuan pertama Megawati Soekarno Putri sering mempromosikan keduanya sebagai perempuan hebat yang dimiliki Indonesia sekarang.

Mengenal Karolin Margret Natasa

Di Propinsi Kalbar tidak banyak ditemukan perempuan yang memilih jalur politik sebagai pilihan karirnya. Karolin Margret Natasa atau yang akrab disapa Karol adalah pengecualian. Ia yang semula berprofesi sebagai dokter akhirnya menjatuhkan karir hidupnya di jalur politik dimana jalur ini selalu identik dengan kaum pria. 

Maklum, jalur ini dalam banyak hal penuh dengan tantangan, intrik, konflik yang tidak mudah kaum perempuan berada di dalamnya. Hanya "perempuan pemberani" yang tertarik di bidang politik. Mungkin ia terlahir dari seorang ayah yang memang dikenal dengan motto: "Kalau takut jangan berani-berani dan kalau berani jangan takut-takut". Darah pemberani ayahnya yang pernah menjabat sebagai gubernur dua periode it barangkali yang memicunya.

Benar saja. Sejak ikut berkontestasi dalam pemilu 2009, ia berhasil meraih kursi mengagumkan dengan meraih suara terbanyak ketiga nasional. Bahkan pada pemilu tahun 2014 ia berhasil meraih kursi terbanyak nasional. Fakta ini membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan bekerja di dunia politik

Tidak saja dalam pemilu legislatif. Pada tahun 2014, ia memenangi pilkada langsung di Kabupaten Landak sebagai calon tunggal dengan perolehan suara 92 persen. 

Selama menjadi bupati tahun 2017-2022, ia banyak mendapat berbagai penghargaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Yang relevan dalam konteks ini adalah bahwa ia dinobatkan sebagai bupati perempuan terbaik se-Kalimantan dalam ajang Anugerah Perempuan Indonesia (API) ke VII Tahun 2022 kategori pemimpin bidang pemerintahan. 

Penghargaan tersebut diberikan oleh Yayasan Penerima Anugerah Perempuan Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia yang berlangsung di Yogjakarta,

Tips versi Karolin

Dalam acara di Kota Singkawang, Karolin membeberkan bagiamana ia sebagai perempuan meniti karir di politik. Tiga hal yang harus dimiliki seorang perempuan diantaranya adalah, pertama, rasa percaya diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun