Mohon tunggu...
Abdul Mujib
Abdul Mujib Mohon Tunggu... -

Suka menuangkan perasaan lewat tulisan,masih belajar berkarya, belajar memahami & selamanya akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Ramadhan..

22 Agustus 2011   06:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai Ramadhan..
Engkau telah membuat jiwaku begitu jatuh cinta kepadamu. Tidak terasa beberapa hari lagi ia akan pergi berlalu. Bulan Ramadhan datang mengiringi, dan air mata para pecinta ikut mengalir
Kalbu-kalbu mereka merasakan kepedihan karena perpisahan ini..

Wahai Ramadhan..
Kepergianmu akan kembali memadamkan lampu hiasan di surau-surau kami dan memisahkan kembali orang yang ruku dan sujud bersimpuh menyembah_Nya..

Wahai Ramadhan..
Apakah aku termasuk orang yang diterima ataukah orang yang tertolak? Apakah hari-hari indah bersamamu akan kembali hadir, ataukah kamu tidak akan kembali hadir ke tengah-tengah kami?
Jika memang engkau kembali apakah aku masih hidup ataukah sudah berada di liang lahat? Aku ingin adukan kesedihanku dan akui kepedihanku
Aku ingin kirimkan tetesan air mata dan beban perpisahanku ini, karena boleh jadi, ini adalah hari terakhirku bisa menemanimu..

Wahai Ramadhan..
Aku tidak mengetahui apakah aku termasuk orang yang beruntung dengan kehadiranmu ataukah termasuk orang yang merugi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun