Bangkalan, 3 Januari 2025 -- Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama menjadi momen spesial bagi civitas guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan. Dengan tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, para guru dari berbagai bidang menyampaikan ucapan selamat, harapan, dan doa terbaik untuk kemajuan pendidikan berbasis agama di Indonesia.
Abdul Wahed, guru Bahasa Inggris di MAN Bangkalan, menekankan pentingnya momentum ini sebagai pengingat untuk memperkuat sinergi antara agama dan pendidikan. Dalam pandangannya, HAB ke-79 adalah titik refleksi untuk menjadikan pendidikan agama tidak hanya berakar pada nilai-nilai Islam, tetapi juga mampu mencetak generasi yang kompeten di kancah internasional.
"Hari Amal Bhakti ini adalah momentum penting untuk memperkuat sinergi antara agama dan pendidikan. Semoga Kementerian Agama terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang kompeten secara global. Selamat HAB ke-79, semoga selalu membawa keberkahan bagi bangsa," ujar Abdul Wahed.
Sementara itu, H. Hasan, guru Bahasa Arab, melihat HAB ke-79 sebagai pengingat akan pentingnya bahasa Arab sebagai alat untuk memahami agama dan khazanah keilmuan Islam. Menurutnya, dukungan terhadap pengajaran bahasa Arab harus menjadi prioritas, karena bahasa ini adalah pintu menuju pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.
"Alhamdulillah, selamat Hari Amal Bhakti ke-79. Bahasa Arab adalah bahasa agama, ilmu, dan peradaban. Saya berharap Kementerian Agama terus memberikan dukungan untuk pembelajaran bahasa Arab, sehingga generasi muda kita tidak hanya paham agama tetapi juga mampu menggali khazanah keilmuan Islam secara langsung," ungkapnya.
Qosim Abdullah, guru Fikih, juga menyampaikan harapan besar agar pendidikan agama dapat terus menjadi panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam refleksinya, HAB ke-79 adalah momen untuk memperkuat nilai-nilai agama sebagai landasan moral bangsa.
"Hari Amal Bhakti ini adalah pengingat untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Kementerian Agama semakin maju dalam membina umat dan menciptakan masyarakat yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," jelas Qosim Abdullah dengan penuh harapan.
Bagi Akmal Istighfar, guru Penjaskes, HAB ke-79 adalah kado istimewa di awal tahun. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan agama dan kesehatan fisik dalam membentuk generasi yang tangguh dan harmonis.
"Alhamdulillah, kado indah awal tahun ini adalah peringatan Hari Amal Bhakti ke-79. Semoga madrasah semakin kokoh menjadi tempat lahirnya generasi yang sehat jasmani dan rohani. Mari terus menjaga harmoni umat untuk menuju Indonesia Emas," ujarnya dengan penuh semangat.
Zaini, guru Keterampilan, menutup dengan harapan agar pendidikan keterampilan di madrasah semakin mendapat perhatian. Menurutnya, keterampilan berbasis nilai agama adalah salah satu kunci untuk mencetak generasi yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing.