Sosok Zainal Fatah, di Mata Rekan dan Koleganya di MAN Bangkalan

Bangkalan, 25 November 2024 – Kepergian Drs. Zainal Fatah, M.Si, guru senior MAN Bangkalan yang wafat di Hari Guru Nasional, meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan sejawatnya. Sosok beliau bukan hanya dikenal sebagai guru Fisika yang kompeten, tetapi juga seorang pemimpin dan panutan yang memberikan inspirasi bagi banyak orang di lingkungannya.

Abdul Muiz, Guru Matematika sekaligus Ketua Lakpesdam PCNU Bangkalan, mengenang Zainal Fatah sebagai pribadi yang luar biasa dalam dedikasinya. “Beliau tidak hanya mengajar dengan hati, tetapi juga selalu memberikan contoh nyata bagaimana menjadi guru yang profesional dan sabar. Kehilangan beliau adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan di Bangkalan,” ungkapnya.

Bagi Abdul Wahed, Guru Bahasa Inggris, Zainal Fatah adalah sosok yang penuh perhatian terhadap kolega. “Beliau selalu memastikan kami para guru muda merasa nyaman bekerja. Beliau sering berbagi pengalaman dan memberikan masukan yang sangat membangun. Senyumnya yang khas dan motivasinya akan selalu saya kenang,” tuturnya.

Sementara itu, Akmal Istighfar, Guru Olahraga, menyebut Zainal Fatah sebagai figur disiplin yang mampu menularkan semangat kepada rekan-rekannya. “Beliau selalu datang tepat waktu, tidak pernah mengeluh, dan bekerja sepenuh hati. Bahkan di usianya yang tidak muda lagi, semangatnya menginspirasi kami semua,” ujarnya.

Eddy Selamet, Pembina Ekstrakurikuler Pecinta Alam, menggambarkan Zainal Fatah sebagai seorang guru yang rendah hati dan selalu siap mendukung kegiatan positif di sekolah. “Beliau sering memberikan ide-ide yang segar untuk kegiatan ekstrakurikuler, meskipun itu di luar tugas utamanya. Kepeduliannya terhadap siswa sangat luar biasa,” katanya.

Nurul Arifin, Guru Sejarah, menyebut Zainal Fatah sebagai pendidik yang memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya karakter dalam pendidikan. “Beliau sering menekankan bahwa tugas kita bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk kepribadian siswa. Kata-katanya selalu membekas, karena ia benar-benar menjalani apa yang ia ajarkan,” kenangnya.

Guntur Sugiharto, Pembina Ekstrakurikuler Kesenian, merasa kehilangan sosok yang peduli terhadap pengembangan minat dan bakat siswa. “Pak Zainal selalu mendukung setiap kegiatan seni di sekolah. Beliau percaya bahwa pendidikan itu harus menyeluruh, bukan hanya akademik. Kehadirannya di setiap acara seni adalah bentuk dukungan nyata yang selalu kami apresiasi,” ungkapnya.

Kepergian Drs. Zainal Fatah telah meninggalkan jejak yang mendalam di hati para rekan dan koleganya. Dedikasi, kebaikan hati, dan profesionalismenya menjadi teladan bagi banyak orang di MAN Bangkalan. Hari-hari tanpa beliau akan terasa berbeda, tetapi semangat dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan terus hidup di hati setiap orang yang pernah mengenalnya.

Semoga sosok beliau selalu dikenang sebagai guru sejati yang menginspirasi banyak orang. Selamat jalan, Pak Zainal Fatah. Amal baikmu akan terus menjadi cahaya bagi dunia pendidikan.