Mohon tunggu...
ABDUL MUIZ
ABDUL MUIZ Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika MAN Bangkalan

Menulis adalah bentuk syukur atas Nikmat Pikiran. Dengan berbagi tulisan, maka pikiran kita bisa dinikmati orang lain serta menjadi koreksi bagi diri kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Harus Berinovasi, Bukan Berimajinasi

24 November 2024   09:40 Diperbarui: 24 November 2024   09:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

bdul Muiz, yang akrab disapa Ra Doelmu, menyampaikan pesan penting di Hari Guru Nasional: "Guru harus berinovasi, bukan berimajinasi." Sebagai Guru Matematika di MAN Bangkalan sekaligus Wakil Sekretaris DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Bangkalan dan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Bangkalan, Ra Doelmu menekankan pentingnya inovasi dalam proses belajar-mengajar untuk menghadapi tantangan pendidikan era modern.

"Guru itu bukan hanya bermimpi tentang perubahan, tetapi harus melahirkan inovasi yang nyata di kelas. Pendidikan saat ini menuntut kita beradaptasi dengan cepat dan menawarkan solusi konkret bagi peserta didik," tegasnya.

Pendidikan Matematika yang Inovatif

Sebagai lulusan S2 Pendidikan Matematika, Ra Doelmu dikenal sebagai sosok guru yang kreatif dalam mengajarkan matematika. Ia sering mengintegrasikan teknologi modern dalam pembelajaran, seperti aplikasi berbasis web untuk latihan soal dengan angka acak, yang memungkinkan siswa mengerjakan soal sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.

"Inovasi itu tidak harus besar, yang penting relevan dan berdampak. Guru harus peka terhadap kebutuhan siswa dan berani mencoba hal baru untuk meningkatkan efektivitas belajar," ujarnya.

Tantangan dan Solusi Guru Madrasah

Dalam perannya sebagai Wakil Sekretaris DPD PGMI Bangkalan, Ra Doelmu melihat bahwa salah satu tantangan utama guru di madrasah adalah keterbatasan fasilitas dan akses terhadap teknologi. Namun, ia menekankan bahwa keterbatasan ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berinovasi.

"Dengan kreativitas, keterbatasan bisa diubah menjadi peluang. Guru madrasah memiliki tanggung jawab ganda: mengajarkan ilmu pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai agama. Itu membutuhkan pendekatan yang inovatif agar siswa tetap tertarik dan terinspirasi," jelasnya.

Pendidikan dan Peternakan: Inovasi di Dua Dunia

Menariknya, selain sebagai pendidik, Abdul Muiz juga seorang peternak kambing modern. Ia menggunakan pendekatan ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas peternakannya. Menurutnya, inovasi di dunia peternakan dan pendidikan memiliki prinsip yang sama: keberanian untuk mencoba metode baru.

"Baik di kelas maupun di kandang kambing, inovasi adalah kunci. Kalau hanya berimajinasi tanpa tindakan, hasilnya nol," katanya sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun