bdul Muiz, yang akrab disapa Ra Doelmu, menyampaikan pesan penting di Hari Guru Nasional: "Guru harus berinovasi, bukan berimajinasi." Sebagai Guru Matematika di MAN Bangkalan sekaligus Wakil Sekretaris DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Bangkalan dan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Bangkalan, Ra Doelmu menekankan pentingnya inovasi dalam proses belajar-mengajar untuk menghadapi tantangan pendidikan era modern.
"Guru itu bukan hanya bermimpi tentang perubahan, tetapi harus melahirkan inovasi yang nyata di kelas. Pendidikan saat ini menuntut kita beradaptasi dengan cepat dan menawarkan solusi konkret bagi peserta didik," tegasnya.
Pendidikan Matematika yang Inovatif
Sebagai lulusan S2 Pendidikan Matematika, Ra Doelmu dikenal sebagai sosok guru yang kreatif dalam mengajarkan matematika. Ia sering mengintegrasikan teknologi modern dalam pembelajaran, seperti aplikasi berbasis web untuk latihan soal dengan angka acak, yang memungkinkan siswa mengerjakan soal sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.
"Inovasi itu tidak harus besar, yang penting relevan dan berdampak. Guru harus peka terhadap kebutuhan siswa dan berani mencoba hal baru untuk meningkatkan efektivitas belajar," ujarnya.
Tantangan dan Solusi Guru Madrasah
Dalam perannya sebagai Wakil Sekretaris DPD PGMI Bangkalan, Ra Doelmu melihat bahwa salah satu tantangan utama guru di madrasah adalah keterbatasan fasilitas dan akses terhadap teknologi. Namun, ia menekankan bahwa keterbatasan ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berinovasi.
"Dengan kreativitas, keterbatasan bisa diubah menjadi peluang. Guru madrasah memiliki tanggung jawab ganda: mengajarkan ilmu pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai agama. Itu membutuhkan pendekatan yang inovatif agar siswa tetap tertarik dan terinspirasi," jelasnya.
Pendidikan dan Peternakan: Inovasi di Dua Dunia
Menariknya, selain sebagai pendidik, Abdul Muiz juga seorang peternak kambing modern. Ia menggunakan pendekatan ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas peternakannya. Menurutnya, inovasi di dunia peternakan dan pendidikan memiliki prinsip yang sama: keberanian untuk mencoba metode baru.
"Baik di kelas maupun di kandang kambing, inovasi adalah kunci. Kalau hanya berimajinasi tanpa tindakan, hasilnya nol," katanya sambil tersenyum.