Mohon tunggu...
ABDUL MUIN
ABDUL MUIN Mohon Tunggu... -

belajar memahami kehidupan melalui goresan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jangan Riedl ataupun Nil: Melepas Belenggu Ego

23 Oktober 2012   01:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:30 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Rapat JC kemarin yg membahas masalah timnas menemui jalan buntu. Tidak ada titik temu, KPSI menginginkan Alfred Riedl sebagai pelatih dan Nil M sebagai asisten/penasihat sedangkan pihak PSSI DA menginginkan sebaliknya.

Mengapa tidak ada titik temu dgn mengalahnya salah satu pihak?

Alasan yg bisa dipakai adalah: keduanya, KPSI dan PSSI DA tidak ingin menjadi pihak yang kalah.

Bila Alfred R menjadi pelatih akan menyiratkan PSSI DA mengalami kekalahan. Bila Nil M diterima KPSI sbg pelatih akan juga menyiratkan hal yg sama.

Kesimpulannya, kengototan mereka terhadap calon pelatih timnas gabungan bukan karena track record dan prestasi masing2 pelatih tetapi lebih kepada ego. Pun demikian, alasan PSSI DA bahwa masalah pelatih dan ofisial adalah domain exco tdk berlaku pada situasi dan kondisi terkini. Bila berpikir dgn logika tsb maka tak akan ada KPSI,tim taskforce AFC, JC beserta dualisme liga dan timnas.

Ada jalan tengah yang bisa ditempuh yakni dengan mencari alternatif pelatih lain yg tidak berafiliasi kpd keduanya. Bukan dari ISL maupun IPL.

Kemungkinan yg bisa diterima kedua belah pihak adalah dgn mendatangkan pelatih luar negeri dan merupakan sosok baru. Memang ada resiko terhadap timnas sendiri, perlu waktu lg untuk adaptasi pola dan karakter yg dibawa pelatih baru namun tidak ada salahnya bila hal ini mampu mencairkan ego kedua kubu dan menyatukan perpecahan.

Semoga kisruh timnas segera berlalu, AFF 2012 hanya sebulan di muka.

Ada usul siapa pelatih yang pantas?

Bagaimana dengan Pep? dgn kontrak berdurasi dua bulan (khusus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun