Mohon tunggu...
ABDUL MUIN
ABDUL MUIN Mohon Tunggu... -

belajar memahami kehidupan melalui goresan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fatamorgana Para Orang Suci: Antara Surga dan Neraka

21 Maret 2012   07:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Miris hati melihat bagaimana kehidupan ditengah-tengah masyarakat di negeri yang tercinta ini. Kebobrokan moral semakin menjadi bukan hanya monopoli kaum abangan yang bisanya cuma manggut2 antara mengerti dan menahan kantuk saat mendengar ceramah para ulama. Kaum sucipun tak sedikit yang mempraktekkannya. Tak usah bahas kaum abangan karena tak ada sama sekali selling point bisa dikedepankan.

Masih ingat ttg anggota DPR nonton bokep kala sidang? Beliau itu dari partai yang katanya amanah tapi kelakuan lebih bajingan daripada bajingan yang aseli. Sekarang muncul Habib dan Ustadz yang disinyalir 'nyolek' body cewek, entah body mana yang mereka colek yang pasti bagian yang asoy punya. Pun sekarang ada kabar pendeta yang grepe-grepe body adik iparnya, entah itu benar mau asoy-asoyan atau cuma sekedar ungkapan kasih( begitu istilahnya). Entahlah, benar atau tidak tapi pengaduan para korban yang tak sedikit jumlahnya telah masuk ke pihak aparat.

Begitupun di sepakbola, area suci bagi dogma fairplay dan sportivitas terjadi beberapa hal yang mengecewakan masyarakat dan lebih mengecewakan karena dilakukan oleh orang suci. Mulai dari main larang masuk timnas, pembohongan sampai hancur lebur kalah 10 kosong. Sangat mengherankan. Bila saja yang memimpin adalah bang napi masih bisa ditolerir karena memang pada dasarnya dia bajingan, ya hasilnya pun umpatan para bajingan. Lha ini, ustadz bukannya bawa berkah malah petaka. Huerannnnnn.

Lagi-lagi mentok pada jargon 'tak ada manusia yang sempurna'. Namun walau begitu kita musti pintar dan kritis serta berani bersuara untuk perbaikan terus menerus. Menilai buku hanya dari covernya saja akan membuat miss begitu pun bila menilai seseorang hanya dari tampilan, pakaian, titel akan juga membuat miris.

Semoga kedepan bangsa ini makin cerdas dan maju deh, apalagi sepakbolanya. Ciauuuuuu

Salam Garuda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun