Barang antik sering kali dinilai kuno oleh sebagian orang, tetapi bagi kolektor, barang antik memiliki nilai tersendiri.  Tidak jarang masyarakat yang menyukai barang  antik, dan masih banyak penggemar barang antik hingga ke pelosok negeri bahkan sampai belahan dunia.
Di Jl. Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat menjadi salah satu tempat pusat penjual barang antik. Di sepanjang jalan tersebut terdapat banyak sekali toko yang menjual barang antik  dan kerajinan tangan dari berbagai daerah di indonesia. Salah satunya adalah Ricky Purbaya.
"Saya lebih spesifik menjual wayang karna memang kebetulan saya berprofesi sebagai dalang betawi juga. Selain wayang saya menjual banyak kerajinan tangan seperti kerang-kerangan dan topeng yang terbuat dari kayu," katanya saat diwawancarai pada Sabtu (17/12).
Selain membuka usaha, ternyata Ricky merupakan dalang betawi dan pengrajin wayang. Ia juga kerap sering bekerja sama dengan banyak museum di Indonesiaa dan bahkan pernah sampai ke Amerika untuk memamerkan wayang-wayang yang dibuat olehnya.
Barang dagangan yang ada di kawasan ini cukup bervariasi, terutama pernik-pernik kolekso lampu dan peralatan rumah tangga jadul, seperti piring kuno, setrika arang berbagai bentuk, hingga terompet dan gramapon antik terlihat tergantung di deretan kios tersebut. Menariknya semua benda-benda kuno ini masih berfungsi. Dan hanya toko Pak Ricky yang lebih memfokuskan pada wayang dan aksesoris kerajinan tangan.
"Saya juga menerima costume wayang dengan muka sendiri. Saya pernah dikirimkan surat oleh Obama untuk diminta membuat wayang dengan muka dia. Selain itu ada George W. Bush, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah beberapa kali saya buat, Putin presiden Rusia, dan pemain bola kapten dari AC Milan waktu tahun 1990, Roberto Donadoni, Gubernur Jakarta, Jokowi, dan banyak juga artis dan tokoh masyarakat lain," ujarnya.
Alasannya lebih fokus ke wayang karena ayahnya merupakan dalang pertama dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, juga sekaligus pengerajin wayang dan pernah mendapat pesanan dari wartawan Amerika.
Ayahnya diminta untuk dibuatkan muka wartawan tersebut pada tahun 1990. Dari kejadian tersebut ditinya tertarik dan mencoba meneruskan  hingga  sampai saat ini  masih menerima pesanan wayang yang ternyata  bisa berhasil keliling dunia berkat wayang yang ia buat dengan tangan sendiri dan sekaligus menjadi dalangnya.