Pengendalian keuangan adalah sebagai suatu pilihan inisiatif untuk masalah-masalah keuangan yang dapat dipercaya mempunyai kemungkinan untuk meningkatkan hasil yang diperoleh dari peristiwa keperilakuan
Konsep pengendalian dalam akuntansi mendasarkan anggapan bahwa menghasilkan informasi akuntansi merupakan langkah terakhir dari peran para pelaku akuntan. Prinsip prinsip yang berhubungan dengan desain pengendalian internal mencerminkan pengalaman dari profesi audit.
Pengalaman yang tidak ternilai tersebut dapat digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan melalui perluasan seperangkat tujuan yang dimiliki dari informasi akuntansi guna mencakup proses administratif.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan-tujuan dan cara untuk mencapainya. Proses perencanaan disifati dalam istilah perilaku penyusunan tujuan dan cara-cara pencapaiannya.
Sistem pengendalaian komprehensif adalah konfigurasi terpadu, subsistem formal yang mendukung proses administrasi. Untuk menjadi formalitas, subsistem pengendalian harus menjadi struktur pada kemajuan dan ditetapkan sebagai proses yang tetap untuk mencapai tujuan tertentu.
Umpan balik adalah dasar untuk pembuatan evaluasi yang mempengaruhi distribusi balas jasa, penentuan hukuman, dan perubahan proses perencanaan serta operasi yang dihasilkan oleh umpan balik.
Interaksi pengendalian adalah saling berhubungan antara ketiga elemen pengendalian komperehensif yaitu, interaksi antar perencanaan, operasi, dan umpan balik.
Pengendalian adalah suatu pilihan inisiatif yang diyakini dapat memungkinkan pencapaian yang lebih tinggi untuk hasil yang diharapkan.
Contoh kasus:
Perusahaan ABC dan Manipulasi Laporan Keuangan
Perusahaan ABC adalah perusahaan manufaktur besar yang menghadapi tekanan untuk memenuhi target pendapatan dan laba yang agresif dari pemegang saham dan pasar. Manajemen puncak, yang khawatir tentang penurunan harga saham, memberikan tekanan besar pada departemen akuntansi untuk melaporkan hasil keuangan yang baik.
Kasus Perusahaan ABC menunjukkan bagaimana faktor keperilakuan dapat mempengaruhi pengendalian keuangan dan keputusan akuntansi. Dengan memahami dan mengelola faktor-faktor ini, perusahaan dapat menghindari manipulasi laporan keuangan dan menciptakan lingkungan yang lebih etis dan berkelanjutan. Akuntansi keperilakuan menawarkan wawasan penting untuk mencapai tujuan ini melalui pemahaman mendalam tentang motivasi dan perilaku manusia dalam konteks keuangan.
KESIMPULAN
Pengendalian keuangan dalam akuntansi keperilakuan adalah bidang yang penting dan kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku manusia. Dengan memahami faktor-faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi keputusan keuangan, organisasi dapat merancang sistem pengendalian yang lebih efektif dan meningkatkan integritas serta akurasi dalam pelaporan keuangan. Akuntansi keperilakuan menawarkan alat dan perspektif yang berguna untuk mencapai tujuan ini, namun memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan multidisiplin untuk mengatasi tantangan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H