Mohon tunggu...
Abdul Marta Nurdin
Abdul Marta Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tangerang Selatan

halaman ini akan memberikan informasi pendidikan dengan berbagi praktif baik atau reportase kegiatan pendidikan diri penulis, atau pengalaman yang didapatkan oleh penulis. semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi ..Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Etikaku

14 Februari 2023   08:34 Diperbarui: 14 Februari 2023   08:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berikut tahapan yang saya lakukan sebelum mengambil keputusan final. Sebelum terjadi polaritas yang lebih dalam terhadap 2 (dua) pendapat diatas, maka saya memanggil mereka yang terlibat ke ruang kepala sekolah, untuk kita "Tabayyun" mencurahkan segala argumentasinya, latar belakang, kronlogis dan utuh permasalahannya. 

Perbedaan pendapat adalah hikmah dan kekayaan intelektual yang perlu kita apresiasi. Terjadinya perbedaan pemikiran dari kedua belah pihak adalah indikasi bahwa mereka peduli dengan sekolah, cinta dengan sekolah, dan tak ingin sekolah ini hancur atau rusak.

Pemahaman itulah yang saya kemukakan sebagai pembuka, sehingga suasana cair, serius tapi santai dibalut canda tawa, membuat kami tidak tegang dan bermusuhan. Secara bergantian mereka memberikan argumentasi dan solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap sekolah dan siswa tersebut. 

Alhamdulillah setelah diskusi panjang sekitar 3 (tiga) jam tidak terasa begitu lama, karena banyak pertimbangan yang harus dimatangkan, akhirnya kami ambil keputusan yang bijak sebagai "jalan tengah" demi kelangsungan kondusifitas pembelajaran baik anaknya maupun sekolah.

Jalan tengah yang kami ambil yaitu dengan 2(dua) pendekatan, yaitu pendekatan hukum (tata tertib) dan pendekatan kemanusiaan(siswa). Pendekatan hukum (tata tertib sekolah) bertujuan agar kondusifitas sekolah berjalan baik dan penegakan disiplin siswa memiliki wibawa, sehingga seluruh elemen sekolah menghormati dan menghargai aturan yang berlaku. 

Sementara pendekatan kemanusiaan (siswa) yaitu keberlangsungan siswa memperoleh pembelajaran yang berkualitas dan memenuhi target yang diharapkan dengan kelulusan yang efektif, dan menghindari "down" siswa sehingga akan mengganggu psikologi siswa tersebut. Sehingga kedua pendekatan ini merupakan jalan tengah solutif, berharap dapat memberikan solusi terbaik bagi siswa maupun sekolah.

Penegakan kedisiplinan siswa dengan mengacu kepada tata tertib sekolah, dimana dengan membawa miras (minuman keras) termasuk dalam kategori berat, maka siswa tersebut kami kembalikan kepada orang tua nya. Namun demikian kami pihak sekolah tetap membantu siswa tersebut dan mengawal serta mengantarkan hingga ke sekolah baru yang ditujunya. Pihak sekolah memfasilitasi kepindahan ke sekolah baru nya. Alhamdulilah sekolah baru yang kami tuju mau menerima siswa tersebut. 

Kami berharap perhatian kami dengan memberikan pelayanan dan fasilitas pendampingan hingga ke sekolah yang dituju dapat memberikan motivasi bagi siswa tersebut, dan semangat baru, semoga pelajaran berharga ini dapat memberikan teguran kepadanya untuk lebih baik lagi. Insya Allah kebaikan ada dimana-mana, dan percayalah "Intan akan tetap berharga, meskipun berada dilumpur sekalipun".
Semoga ini bisa menginspirasi bagi teman-teman semua, dan selalu semnagat berbuat baik.
    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun