Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fifi, Pemrotes Telur Rangkap Penjual Senpi

31 Mei 2019   09:15 Diperbarui: 31 Mei 2019   09:20 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata pendukung Prabowo bernama Fifi ini, dari tukang protes harga telur di tahun 2018, beralih profesi menjadi penjual senjata ilegal di tahun 2019. Emak-emak bernama Fifi ini, ternyata sudah terkenal sejak tahun 2018.

Ia memprotes harga telur dan bahan sembako yang mahal. Ia meminta Jokowi untuk menurunkan harga barang-barang dapur, agar emak-emak tetap bisa memasak dengan ekonomis dan harga beli bahannya terjangkau.

Ini adalah protes yang saya pikir, masih masuk akal. Protes semacam ini memang kerap kali terjadi. Dan protes mengenai sembako itu sebenarnya wajar, meski mau berbau politik sekali pun.

Akan tetapi Fifi ini mengalami evolusi. Dari pemrotes harga telur, mendadak jadi penjual senjata api illegal. Dalam kasus 22 Mei 2019, orang ini menjadi tersangka karena menjadi penjual senjata api ilegal yang didatangkan dari Aceh.

Fifi adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kematian dari 8 orang. Para perusuh-perusuh ini menjadi sosok yang sangat brutal dan anarkis.

Karena ada senjata api yang beredar di dalam acara rusuh yang terkontrol oleh polisi ini. Polisi sudah menegaskan bahwa tidak ada penggunaan senjata api dengan peluru tajam. Adanya senjata dengan peluru karet. Memang tercecer peluru tajam.

Akan tetapi, peluru tajam itu sama sekali belum digunakan, karena keadaan masih terkontrol. Keadaan masih terjaga dan tidak perlu menggunakan peluru tajam.

Jadi, penggunaan peluru tajam, pasti dari para penyusup yang ingin menjadikan korban sebagai martir, seperti yang dikatakan oleh Tito Karnavian.

Mereka sengaja ingin menciptakan martir. Agar apa? Agar mereka bisa dianggap sebagai para syuhada-syuhada, yang entah mayitnya wangi atau busuk.

Yang pasti, Fifi ini menjadi sosok yang ditangkap oleh kepolisian, setelah Sunarko, mantan Danjen Kopassus yang juga sebelumnya ditangkap karena senjata api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun