Ketua KPU Pariaman, Abrar tercelup dinner bareng Dahnil, cowok pendukung Prabowo. Alasannya sih katanya spontan. Spontan? Uhuy! Bagaimana kisahnya?
Mau spontan atau tidak spontan, memangnya boleh dinner bareng? Sekalian saja candle light dinner. Pakai lilin berdua sambil bercengkerama, mesra. Hangat.
Memangnya boleh ketua KPU Pariaman dinner bareng tim sukses Prabowo atas alasan spontan? Kalau begitu, mereka yang embuskan isu KPU itu tidak netral, ternyata benar.
Mereka sendiri yang membuat KPU tidak netral karena tercelup (cekrek lapor upload) dinner bareng Dahni, cowok pendukung Prabowo ini.Â
Seharusnya dalam situasi politik saat ini, harus ada sebuah kedewasaan dan kepekaan politik. Seharusnya ketua KPU Pariaman menahan diri dari segala bentuk ketidaknetralan.
Dinner bareng dengan alasan kawan lama yang sama-sama satu perguruan, rasanya tidak menjadi alasan yang bisa diterima.
Ketua KPU Pariaman tidak netral. Dahnil juga tidak bicara sebelum tercelup. Benar-benar berbahaya. Sekarang rakyat mempertanyakan apa yang menjadi netralitas KPU.
Ternyata isu yang selama ini beredar bahwa KPU cenderung mendukung Jokowi, terbantahkan. Ternyata mereka sendiri yang membuktikan bahwa KPU dinner bareng Dahnil si cowok Prabowo itu.
Memang seharusnya tidak pantas dan tidak elok melihat anggota, bahkan ketua KPU Pariaman dinner unyu-unyu bareng dengan Dahnil.
Sudah seharusnya orang ini, ketua KPU Pariaman disidang etis. Melanggar. Coba bayangkan saja jika pelanggaran itu bisa dijadikan angka minus untuk pemilihan capres. Pasti seru itu.