Mengatakan islam sebagai solusi saya kira hanyalah akan menjadi sebatas jargon yang menjanjikan. Ini bisa kita kita tinjau setidaknya dari dua segi, Pertama, Islam bersumber dari al-Qur'an. Sedangkan al-Qur'an sendiri adalah teks yang bersifat global dan tidak terperinci. Dalam kondisi seperti itu, bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa Islam merupakan solusi semua persoalan.
Kedua, permasalahan umat manusia sangatlah kompleks dan harus di carikan solusi hukumnya. Karena iru, bagaimana mungkin manusia dapat begitu saja menyerahkan solusinya pada Islam, sedangkan permasalahan ekonomi, politik, budaya dan lainnya perlu penanganan yang lebih kontekstual.
Kalau memang perlu disepakati, saya lebih cenderung mengatakan bahwa islam merupakan sebuah nilai dan karenanya perlu reinterpretasi yang lebih mendekati makna kontekstual. Di sinilah kita memerlukan metode dekonstruksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H