Mohon tunggu...
Yusmin Abdul Malik
Yusmin Abdul Malik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa , Prodi Ekonomi Syariah Unpam Tangsel, suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenangan Pendidikan dan Penataran Pancasila di Zaman Orde Baru

30 Desember 2024   17:26 Diperbarui: 30 Desember 2024   17:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusmin Abdul Malik | Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah | Unpam

Generasi yang lahir pada tahun 2000 an keatas sampai 2012, adalah generasi yang tidak merasakan pemerintahan pada zaman orde baru. Zaman orde baru adalah zaman yang di pimpin oleh Presiden Soeharto, beliau adalah Presiden yang memimpin lama di negri tercinta kita ini, Indonesia.

Setiap Presiden memiliki kekhasan tersendiri agar warga negara yang di pimpin familiar dan menjalankan nilai -- nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Di zaman orde baru ini ada program yang di gulirkan pemerintah kepada warga masyarakat, yaitu P4. P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau Eka Prasetya Pancakarsa, program ini bergulir sesuai ketetapan MPR no.II/MPR/1978.

Bentuk kegiatanya adalah penataran dan ceramah. Penataran ini terdiri dari mendengarkan ceramah, berpartisipasi dalam diskusi, dan mempersiapkan serta mempresentasikan makalah seminar.

Penataran P4 diselenggarakan dalam berbagai tipe kursus yang disesuaikan dengan pangkat kepegawaian seorang peserta. Pejabat tingkat tinggi diminta untuk menghadiri penataran "Tipe A" yang berlangsung beberapa bulan.

Lalu, pejabat eselon dua mengikuti penataran "Tipe B" yang lebih pendek dan lebih sederhana. Sedangkan penataran untuk pegawai pemerintah tingkat rendah, seperti sopir dan juru ketik, hanya berlangsung beberapa hari saja. Sistem pengajaran dalam Penataran P4 juga diatur secara hierarkis.

Duta Besar, Wakil Rektor dan pejabat tinggi lainnya menerima instruksi secara langsung dari anggota BP7 dalam penataran intensif yang berlangsung selama 120 jam. Mereka yang lulus dari penataran yang dilakukan oleh kantor pusat dan daerah BP7 diberikan gelar "Manggala" (Panglima), yang memungkinkan mereka memberikan penataran untuk pejabat berpangkat lebih rendah.

Dengan cara ini, Penataran P4 sukses diikuti lebih dari dua juta pegawai negeri sipil dan perwira angkatan bersenjata pada tahun 1983. Pada 1990, menurut Kepala BP7 Oetojo Oesman, lebih dari 33 juta orang Indonesia telah mendapatkan pengetahuan tentang Pancasila melalui Penataran P4, sementara 40 juta lebih telah memperoleh 'pengetahuan dan pemahaman yang memadai' tentang Pancasila melalui cara-cara lainnya.

Namun seiring berjalanya waktu dan kejatuhan kepemimpin Presiden Soeharto pada tahun 1998.
Program ini hanya tinggal sejarah.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/31/191900082/mengenang-penataran-p4-ketika-orde-baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun