Mohon tunggu...
Abdul Majid Hariadi
Abdul Majid Hariadi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis, Pengajar Praktik Guru Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak

Guru

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Buku Semudah Chatting

2 Mei 2020   17:24 Diperbarui: 2 Mei 2020   17:21 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul tersebut sangat menggugah para peserta belajar menulis. Trainer Amir Faisal memberikan banyak tip agar naskah buku yang kita tulis dapat menembus penerbit mayor. Untuk menulis buku mulailah dari tema yang kita senangi. Sesuai dengan background yang kita miliki. Ini untuk memudahkan agar buku yang kita tulis dapat diselesaikan karena berisi bidang yang kita sukai. Kemudian jika ingin mengirim buku tersebut sesuaikan dengan penerbit yang sesuai dengan tema yang kita tulis. Kenali pasar yang dituju sehingga buku yang ditulis jelas pangsa pasarnya.

Agar naskah buku yang kita tulis diminati penerbit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tulislah buku yang temanya lagi ngetren dan kekinian. Penerbit sangat memperhatikan daya serap atau pasar pembaca jika buku itu diterbitkan. Maka sudah sangat jelas buku yang kita tulis harus sesuai dengan tema yang lagi ngetren. Selain itu buku yang pangsa pasarnya jelas adalah yang tidak banyak teori tetapi lebih ke hal yang bersifat praktis. Buku yang demikian isinya akan menarik para pembaca.

Agar buku yang kita tulis memenuhi standar penerbit maka galilah pengetahuan dengan banyak membaca buku. Jika ingin menulis buku tentang pendidikan, maka banyaklah membaca buku bertema pendidikan. Jika ingin menulis buku motivasi, maka banyaklah membaca buku motivasi dan buku biografi tokoh terkenal. Kemudian kembangkan ide dan gagasan kita. Adanya kajian pustaka menjadi penguat gagasan yang kita tulis.

Ada banyak tema yang dapat kita jadikan bahan untuk menulis buku. Misalkan pengalaman mengajar atau hasil riset. Jika kita ingin menulis tentang teori teknik dan teori yang sudah pakem maka cari expertise dan specialtiesnya. Kalau perlu uniquenya. True story juga dapat diterbitkan asal fenomenal. Misalnya pengalaman memberikan tutorial pada anak berkebutuhan khusus, pada anak-anak miskin, dan anak-anak di rumah singgah.

Dengan aktif menulis maka kita akan mengenali genre kita sebagai penulis. Yang dimaksud dengan genre adalah sifat genetik karya kita, bukan bidang atau tema bukunya. Misalnya Novel, genre kita masuk pada cerita anak-anak, roman, psikologi, motivasi, traveling, dan sebagainya.

Membangun personal branding paling efektif, terutama bagi guru, adalah dengan menerbitkan buku. Apalagi jika buku tersebut diterbitkan oleh penerbit mayor. Dengan buku yang kita tulis jangkauan pemikiran kita akan lebih luas dan diketahui oleh publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun